News Update!

Senin, 25 Februari 2019

EKSPEDISI HARTA AMANAH SOEKARNO

Foto : Ilustrasi

EKSPEDISI HARTA AMANAH SOEKARNO


Mungkin peristiwa ini sama dengan kebanyakan pembaca disini, atau mungkin tidak sama sekali, saya pikir ini ada baiknya, mungkin saya bisa mewakili suara mereka, atau para pembaca kesulitan untuk membuat ungkapan dimensi intlektual , mistik dan rasional tentang sebuah kejayaan Nusantara, sebuah keterbukaan seperti apa yang saya ungkapkan disini selama lebih dari 1 tahun 3 bulan, Atau bahkan cerita saya ini mungkin satu satunya, ini sebuah pencarian ekspedisi perburuan mengungkap fakta mitos harta kekayaan Soekarno melalui jalan lain. Jujur saya akui tentang HAS (Harta Amanah Soekarno) dan HAD (Harta Amanah Dinasty/ kerajaan), semua ini dibuat penasaran yang maha membingungkan. Mengejar dunia ini bak petualang di planet lain. Nyata tapi tidak bisa, ada tapi sembunyi, dikejar malah rugi sendiri. Sejarah dunia akan mengenang bahwa Indonesia negara paling kaya raya. amin

Sengaja nama-nama peran tidak saya disebut, karena bagaimanapun juga kita umat manusia satu tujuan kasih sayang yang menjunjung tinggi nilai nilai luhur Pancasila. Artikel ini saya share  di salah satu group FB lalu dimuncul disebuah situs dapat beberapa bulan situs tersebut di tutup, saat ini saya tampilkan di situs Portal Sumbersuko. Berikut ini ceritanya

Pada suatu saat pertengahan bulan Juli 2016 ada seorang ustad yang datang kerumah untuk mengajak kesalah satu Gus yang katanya dia pewaris HAS dan HAD, dia dijaga dan dikawal pasukan militer dunia, Pasukan PBB, mulai TNI Polri sampai polsek, dan inteligen negara khusus di bidangnya sayapun dibuat penasaran.

Setelah bercengkerama dalam waktu yang cukup lama, seorang gus menawarkan sebuah program spektakuler yaitu UN Swissindo, singkat cerita, gus bilang “ Kalau daftar pembebasan hutang bayar 300 ribu , kalau mau daftar jadi anggota bayar 500 ribu? ... saya jawab “ Maaf gus saya tidak punya untuk itu”... “terus apa yang sampean bisa?..” kalau data ketikan, administrasi saya bisa, saya mengelolah beberapa situs dan akun akun media sosial, dll. “. jawabku.. pada akhirnya saya jadi semacam sekretaris pribadi gus.

Selang beberapa hari setiap malam di rumah saya belajar tentang HAS dan HAD melalui internet dan menggali beberapa situs, ada puluhan situs yang saya baca, tapi yang lebih saya sukai situs safarian.net. situs ini saya pelajari saya print out berjilid jilid semua artikelnya. Saya jadi mengerti apa itu harta amanah Sekarno dan harta amanah dinasty, sejak secil saya mengagumi presiden Soekarno, tapi saya belum percaya jika ada harta bangsa yang tersimpan di planet ini, tetangga-tetangga saya tidak ambil peduli urusan harta ini, jika diajak diskusi orang orang mereka tidak nyambung.

Buku-buku yang saya print dari situs pak safari, saya bawa ke gus, di situs itu juga terdapat paragraf bahwa UN Swissindo salah satu organisasi yang paling cerdik untuk bisa mengeluarkan harta HAS, di situs itu juga mengatakan bahwa Swissindo Ilegal meskipun saya belum percaya 100% tapi tetap saja saya ikuti untuk petualangan yang lebih dalam tentang HAS.

Kami selalu kontak sms telpon dengan gus, setiap hari pasti ada anggota baru yang masuk sekian orang dari kecamatan ini, kecamatan itu, dibulan September s/d Desember 2016 adalah masa-masa sibuk di depan Lampotp, PC  update data anggota dan lain sebagainya. Semua data-data anggota UN swissindo Jawa Timur di 13 Kabupaten dan 33 kecamatan saya kerjakan sendiri dan di kirim email ke Caraka Cirebon dan Jakarta. Hanya Debuti Kediri yang dikerjakan sendiri. Saya pun merasa bangga dengan janji-janji yang akan diberikan padaku mobil Fortuner 2016, laptop platinum khusus, ruang kerja khusus pengawalan koppasus, pokoknya semua kenikmatan surga sebentar lagi akan saya terima, begitu gumamku.

Sering saya jadi narasumber dadakan di pertemuan teman-teman anggota baru Swissindo di tempat kami, mereka bertanya tanya- tanya tentang HAS dan HAD,  saya bak seorang guru yang piawai dalam melantunkan sejarah Soekarno.

Betapa riang dan gembiranya hatiku pada malam itu, bahwa besok malam saya diajak ke Caraka di Cirebon bertemu Presiden PBB, Presiden Bank Dunia, King Of the king, raja dari segala raja. Malam itupun tidak bisa tidur hingga lamunanku masuk keistana presiden yang megah indah tentu suguhannya bukan sembarang makanan murahan. Kami rombongan 6 orang membawa mobil khusus disediakan salah seorang anggota yang rela mobilnya dipakai untuk ke Caraka dan Jakarta timur, sampai disana disebuah perumahan kavlingan kami berdiskusi dengan para sesepuh dan baru bisa ketemu Bapak Sino Notonegoro pada larut malamnya, tamu dari berbagai propinsi, pulau tumplek blek disitu dari luar negeri juga ada beberapa wanita.

Kantor sekretariat pusatnya di Jakarta Timur disebuah perumahan juga, saya tidak tahu alamat persisnya, sebuah kamar dengan ukuran 4 x 5 terdapat satu buah meja kursi dan seperangkat komputer HD 500 GB prossecor DDR 3 Gb  dengan printer merk HP seharga 10 juta sedang error “ pak Dimyati bisa membenahinya?.. pinta seorang yang tidak saya kenal, printer ini sudah eror sejak satu mingguan, “ oh ya bisa dicoba” jawabku. Saya coba membenahinya alhamdulillah beberapa menit printer sudah bisa dijalankan data –data pentingpun di print saat itu juga, disitulah jantung pusat Program Swissindo dijalankan.

Masa demi masa telah aku lalui ...mengingatkan lagu malaysia dari salim, malam itu sambil Ngepul surya inter duduk di depan rumah Sekjen UN Swissindo di jakarta, menerawang jauh diatas langit-langit dengan indahnya warna bintang gemintang  sesekali deru suara pesawat sedang lending. Gumamku “ semoga semua ini bisa merdeka, rakyat bisa sejahtera, kemiskinan tidak ada lagi”, terlelap tidur ...
Besoknya pulang 2 hari disana 3 hari perjalanan. Pas satu minggu pulang pergi

Saya menunggu hari demi hari bulan demi bulan, belum juga ada kabar baik dari Swissindo pusat, ada Debuti dan Korwil ada posko, proposal bertumpuk tumpuk diatas meja dan istilah lainnya juga tetap menjadi pemandangan setiap hari disana. sudah habis jutaan rupiah untuk tinta kertas, ketik map dan lain lain, ya sudahlah saya ihklaskan semuanya demi perjuangan Swissindo. Selang beberapa waktu kemudian terjadilah perpecahan di tubuh tim Swissindo Jatim, yang di akui oleh Caraka hanya Debuti Kediri untuk Jawa Timur dan posko tidak ada, akhirnya Swisindo Posko I pecah jadi 6 bagian di masing-masing Kabupaten, saya pribadi tidak bisa pecah belah dari teman-teman, akhirnya saya jadi benang merah tarik ulur antara kelompok di A dan kelompok B, C dan sebagainya. Sulit sekali bagi saya untuk melakukan komunikasi antara kelompok satu dengan yang lainnya saat kondisi pecah saling menyalahkan, ada satu cara waktu itu scanner yang saya punya tak pinjamkan ke kelompok A lalu tak ambil tak taruh di kelompok B begitu seterusnya jadi saya tetap kompak dengan mereka mereka ini, waktu itu cara menyikapi masalah bmemang beda pemahaman saya mudah sekali ini dalam satu misi kenapa harus pecah belah dan alhamdulillah semuanya lancar jadi diakui di semua kelompok.

Sore hari pukul 4 gus mengajak saya jalan-jalan menuju lereng gunung Welirang, disana bertemu dengan sesepuh beliau seorang Ki yang mengetahui semua gundang-gudang di pulau jawa, setelah sholat maghrib dan dzikir Ki tadi berucap “ Setelah ini kalau terjadi bunyi bledek dan petir berarti doa kita diterima” sayapun hanya mengangukan kepala. Selesai sholat kami ngobrol di teras rumah lalu suara beldek menggelegar bersamaan kilat, gemetar bathinku. Sambil tausiah ki menyebutkan “sopo sejatining Akhmad Dimyati” kata beliau dalam mata bathinnya muncullah muncul sosok wanita cantik pakai kebaya warna hijau dengan sangkur tiara warna emas dikepalanya dia adalah bunda Ayu Hj Siti Fatimah Binti Maimun Khidbatulloh . Saya jadi kaget juga waktu, apa ia ya ... pikirku, Ki tadi bercerita panjang lebar kalau sosok wanita yang muncul tadi adalah pemilik harta amanah dinasti dua gudang di Gresik alamat letak dan siapa penjaganya disebutkan semuanya dengan jelas dan gambarya, nah... uniknya lagi beliau bilang, “siapapun nanti yang mau mengambil harta di gudang Gresik harus ada izin dari kamu” .. waduh saya jadi besar kepala nih ... semakin malam semakin dibuat penasaran gak karuan tentang HAS dan HAD .. lalu saya bilang ‘ untuk Gus gimana Ki “ di rumah Gus ada gudang 10 hektar, pintunya disini, itu batasannya, jika mau ambil kalian harus baca kalimat ini sampai ini, ‘enggeh ki’ jawab gus tapi harus sama ini (sama saya). Hmmm... tidak bisa dibayang berapa nilai kekayaanku ini. Saya tanya lagi gimana tentang Swissindo Ki “ jangan ikut Swissindo” jawabnya singkat.

Sambil terus menggali informasi tentang HAS saya baru di terima di Facebook group HAS pak safari, ada getaran tersendiri dalam mata bathin seakan akan saya memasuki kerajaan jaman dahulu ada bangunan bangunan kulo, dengan suara gending gending merdu, saya angan –angan terus  ini mimpi apa nyata begitu ... di artikel facebook dan situsnya masih tanda tanya besar siapa sejatinya yang bisa mengeluarkan harta amanah ini. Saya tidak bisa memahami bahasa bahasa sesepuh kode kode angka di kometar facebook. Pangkat jabatan ini dan itu.


PESAN : 
1. KITA HARUS TETAP KERJA NYATA, REALITA DAN KERJA KERAS UNTUK KESUKSESAN KITA.
2. HAS DAN HAD MEMANG ADA BIARKAN HUKUM TUHAN YANG AKAN MENENTUKAN MUNCUL PADA WAKTUNYA UNTUK KEJAYAAN NUSANTARA RAYA 

Demikian cerita saya ini kami rangkum  “Bravo Indonesia”