News Update!

Jumat, 04 Desember 2020

KH. SHOLEH BAHRUDDIN SANG PENERUS RISALAH PERJUANGAN GUS DUR




M. Dayat, S.PdI, MM
Portal Sumbersuko

 

 

Sang Guru di mata KH Abdul Muhaimin tokoh pluralisme dan salah satu dewan penasehat Keraton Yogyakarta
Tepat pada tanggal 30 Desember 2009 bapak bangsa, guru bangsa, tokoh pluralisme KH. Abdur Rahman Wahid meninggal dunia, kabar kepergian beliau menghadap sang pencipta membuat banyak umat merasa kehilangan sosok pengayom dan pelindung umat, banyak umat yang bingung untuk mencari sandaran dan pengganti beliau yang mampu melindungi kaum minoritas, merangkul semua umat, memperjuangkan hak hak rakyat, sehingga tidak sedikit dari umat beragama yang khawatir akan terjadi penindasan dan diskriminasi bahkan intimidasi dari kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas pasca wafatnya beliau KH. Abdur Rahman Wahid atau yang akrab di panggil Gus Dur.

 
Kekhawatiran dan kegelisaan sebagian umat beragama baik yang muslim maupun yang non muslim pada akhirnya terdengar oleh sang Guru, hampir setiap hari sang Guru kedatangan tamu dari berbagai daerah dan dari berbagai unsur namun pasca wafatnya gus Dur sang guru lebih sering kedatangan tamu tamu dari saudara – saudara non muslim yang kebanyakan dari mereka ingin mengadukan dan menyampaikan katakutan dan kekhawatiran tersebut, pada suatu hari kebetulan saya berada di teras Ndalem mendampingi sang guru bercengkrama, tiba – tiba datang satu rombongan sekitar 6 orang saya tidak tau siapa dan dari mana mereka yang jelas mereka saudara non muslim, setelah tamu tersebut dipersilahkan duduk oleh sang guru, terjadilah perbincangan panjang lebar dan di tengah-tengah perbincangan tersebut ternyata tamu tersebut menyampaikan hal yang sama yang intinya mereka takut dan khawatir akan terjadi penindasan dan intimidasi kaum mayoritas terhadap kaum minoritas pasca wafatnya Gus Dur di negeri ini dan akhirnya terjadi perang antar umat beragama, lalu siapa yang akan menggantikan sosok pengayom umat seperti gus Dur, mendengar keluh kesah tamu tadi sang guru menjawab ”jangan sampai itu terjadi kasihan anak cucu nanti” dan untuk memberikan rasa ketenangan kepada para tamu, sang guru juga mengatakan ”jangan khawatir Pondok Ngalah siap mencetak 1000 Gus Dur”. Tidak lama kemudian tamu tadi berpamitan pulang dan sang guru merenung seakan akan terfikir betul akan nasib bangsa ini, beberapa hari kemudian saya di panggil oleh sang guru untuk membuat satu acara yang melibatkan semua umat beragama.


Tepatnya pada hari sabtu 22 Mei 2010 di gelarlah acara besar-besaran di halaman kampus Universitas Yudharta Pasuruan yang di kemas dengan Seminar kebangsaan dan seminar budaya dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional yang ke 102 dengan tema ”Memperkokoh Nilai nilai Pluralisme dan Multikultural menuju Peradaban Dunia yang Damai dan Bermartabat”, dalam kegiatan tersebut melibatkan ribuan peserta dari berbagai lintas agama, yang tentu saja  acara tersebut menelan dana yang tidak sedikit, menurut catatan panitia hampir 1 milyar dana yang di keluarkan untuk acara itu, dan dana tersebut sama sekali tidak di dapat dari proposal semuanya murni di biayai oleh sang Guru dan sumbangan dari beberapa jama’ah dan juga dari saudara – saudara non muslim, hadir dalam acara tersebut para pejabat, para tokoh agama, tokoh budaya baik dari tingkat lokal, regional dan nasional, bahkan Sri Sultan Hamengku Buwono X ikut andil untuk memberikan satu pandangan tentang kebangsaan yang di tulis di atas kertas resmi keraton, serta mengutus tokoh pluralisme agama, pendiri FPUB dan pengasuh Ponpes Nurul Ummahat yang juga merupakan salah satu penasehat keraton yaitu KH. Abdul Muhaimin Kotagede Yogyakarta untuk menghadiri acara tersebut.

 
Hampir semua panitia tidak ada yang tau sebelumnya sosok seperti apa dan bagaimana KH. Abdul Muhaimin itu termasuk juga saya, terlebih lagi kedatangan beliau tidak ada yang mengetahui dan beliau juga tidak langsung berada di depan atau di tempat yang telah disediakan oleh panitia untuk para tamu kehormatan, beliau memilih duduk di pojokan di bawah pohon kluwe, dan ketika panitia ada yang mengetahui kedatangan beliau lantas saya diberitahu juga dengan tujuan agar saya dapat membujuk beliau untuk bersedia duduk di depan bersanding dengan tokoh-tokoh yang lainnya setelah saya hampiri dan mempersilahkan untuk duduk di depan, ternyata beliau menolak juga dengan mengatakan “Tidak, cukup disini aja saya malu” mendengar perkataan beliau saya terkejut, dalam benak saya apa yang membuat beliau malu padahal yang seharusnya malu itu panitia karena tidak bisa menghormati beliau dengan baik, akhirnya saya memutuskan untuk mendampingi beliau sejenak, tiba – tiba beliau (KH. Abdul Muhaimin) berkata “Iki tokoh sak temene” (inilah tokoh sesungguhnya) mendengar perkataan beliau spontan saya bertanya “Nopo’o yai” (kenapa kyai) lalu beliau menjawab dan menerangkan “Coba lihat orang – orang yang ada di depan sana untuk menjadi seorang tokoh nasional mereka semua harus datang ke Jakarta, bahkan harus berebut panggung dan beretorika untuk dapat di sorot kamera agar terkenal, tapi Kyai Sholeh cukup duduk di pondoknya semua yang ditokohkan itu di kumpulkan disini di tempat yang sangat terpencil dan jauh dari sorotan kamera, ini hakekatnya semuanya bertekuk lutut dihadapan kyai Soleh makanya saya malu untuk duduk di depan, mendengar perkataan beliau (KH. Abdul Muhaimin) saya hanya terdiam dan bingung mau ngomong apa, sambil memegang kertas kecil yang kemudian beliau baca tulisan yang ada didalamnya dengan sangat lirih saya hanya diam di sampingnya dan berfikir apa yang di baca oleh beliau, setelah saya amati dan saya lihat ternyata kertas kecil yang dibaca beliau itu adalah secarik kertas panduan IKRAR KEBANGSAAN bagi semua peserta seminar, Setelah itu beliau diam dan tidak lama saya berpamitan untuk menjalankan tugas kepanitiaan, saya baru sadar dan paham apa yang di maksud dari perkataan beliau (KH. Abdul Muhaimin) ketika acara seminar selesai dan semua para tokoh agama, budaya dan semua peserta dari lintas agama berdiri semua dan menyatakan ikrar Bersama untuk saling menjaga keutuhan bangsa yang di pimpin langsung oleh Nyai Shinta Nuriyah (istri almarhum Gus Dur) yang isi nya :

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami para tokoh agama : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, Menyatakan
1. Wajib mempertahankan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibawah naungan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
2. Wajib ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat yang adil dan sejahtera
3. Wajib menciptakan pranata kehidupan yang rukun dan damai diantara umat beragama

Setelah pembacaan ikrar kebangsaan kemudian di lanjutkan penandatanganan prasasti oleh para tokoh lintas agama dari pusat, dari Islam di wakili oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA selaku Ketua Umum PBNU, Pdt.Dr. Andreas A. Yewangoe Selaku Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Mgr. Martinus D. Situmorang, OFMCap Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Dr. I Made Gede Erata, MA Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Sudhamek Agung Waspodo Soenjoto, SE., SH selaku Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Ir. Ws. Budi Santoso Tanuwibowo, MM selaku Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) dan juga di tanda tangani oleh sang guru dan rector Universitas Yudharta.
Setelah semua rangkaian acara selesai dan dilanjut ramah tama saya baru betul-betul dapat menyimpulkan apa yang disampaikan oleh KH. Abdul Muhaimin sebelumnya, kalau boleh saya ibaratkan dan ilustrasikan kurang lebihnya begini, ketika ada seorang anak yang kehilangan induknya (sosok Gus Dur) lalu kemudian mulai ada kekhawatiran akan tercerai berai dan bertikai satu sama lain Sang Guru tampil menggantikan sebagai induk (orang tua/tokoh pemersatu) yang kemudian memanggil semua anaknya untuk saling berjanji dihadapan orang tua bahwa tidak akan pernah bertikai dan terus saling menjaga persaudaraan sebagai satu keluarga besar yakni sesama bangsa.


Cerita pengalaman pribadi saya saat pernah mendampingi seorang tokoh pluralisme agama yang memberikan pandangan sosok sang Guru, artinya sang Guru bukan sekedar ulama atau Kyai dengan ribuan santri namun sang guru adalah tokoh bangsa, pengayom dan pelindung umat
“Madep Manteb nang Guru iku kunci suksese lan selamete santri”. Aamiin

Minggu, 29 November 2020

SUMBERSUKO SIAP HADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 SUMBERSUKO SIAP HADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0

 

Adim : Admin Portal Sumbersuko

Entah kebetulan atau tidak, di akhir bulan November 2019 ramai Virus Corona di Cina hingga awal Januari 2020 merambah ke seluruh dunia sehingga nawa cita Indonesia ditahun 2020 harus diundur beberapa bulan, lantas bersamaan dengan kepala desa Sumbersuko yang baru dengan model low profil dipadu pemuda milenial gaya baru H. Saiful Maarif benar benar mensupport semua kegiatan UKM mulai dari perizinan sampai pada penyelenggaraan sedetailnya, dan kebijakan pemerintah tentang Revolusi Industri 4.0 serta Undang Undang Omnibus Law Cipta kerja yang disahkan pemeritah sekitar bulan Mei 2020 lalu. Fenomena unik seakan akan memberi pandangan dan daya tarik tersendiri bagi warga Desa Sumbersuko khususnya pelaku usaha kecil menengah.

Perekrutan pelaku usaha di Desa Sumbersuko yang tergabung dalam wadah KUB Kreatif Mandiri ini dimulai bulan Desember  2019, Januari hingga Februari 2020, sampai saat ini terdapat kurang lebih 65 pelaku usaha di Desa Sumbersuko, model perekrutan sama seperti Model Revolusi Industri 4.0 anggap saja kami ambil istilah pabrik modern dengan teknologi 5G, formulir dibuat dalam bentuk file pdf, di share ke semua media social dilibatkan kepala wilayah dusun diaktifkan seluruh komponennya untuk memberitahukan ke semua warga, pendaftaran ada beberapa gelombang dengan cara menyetorkan foto copy KK dan KTP serta mengisi blangko formulir dengan mengikut sertakan sekapur sirih sejarah pelaku UKM Desa Sumbersuko, setelah di filter dan diklasifikasi ketemulah data sebenarnya jumlah pelaku usaha dibuat lagi dalam bentuk excel kita share ke berbagai lini dan pemangku kebijakan ditingkat kabupaten, gayungpun bersambut di sekitar bulan Maret 2020 para pelaku usaha Desa Sumbersuko mendapat bantuan BLT Covid-19 dari BPNT sebanyak 26 orang sebenarnya pengajuannya 30 orang yang di acc 26 orang, ini merupakan pencapaian yang luar biasa.

Dalam waktu singkat semua pelaku Usaha di-infokan untuk membuat foto iklan melalui smartphone masing masing, hanya intruksi kecil misalkan kami WA begini “coba bapak ibu di foto hasil produksinya, lalu di beri assecoris kecil disamping produk agar kelihatan menarik” hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu kami menghasilkan foto foto terbaik dalam klase pertama yang nanti akan dibuat dalam brosur, kami anggap inilah mutiara mutiara terpendam yang selama ini belum kita jamah dan kita sentuh secara untuh hasilnya benar benar membuat gembira para pemangku kepentingan, tidak butuh waktu lama dan tidak perlu belajar cukup eksekusi yang matang yakin dan bisa ternyata bisa dan semuanya dan itu serba gratis.

Program berikutnya perizinan NIB yang sudah dikolaborasikan dan difasilitasi oleh UKM tingkat Kecamatan, ketika kami ada link orang dalam dinas perizinan mereka seakan akan tidak percaya jika yang diajukan izin NIB itu pelaku usaha tingkat desa

“ini data ukm yang izin NIB”

‘Ya”

“Banyak amat “ ini tingkat Kecamatan ya?”

“Bukan, Ini tingkat Desa” jawab kami.

Benar benar membuat kagum, akhinya kami izinkan 56 pelaku usaha diterima di ukm tingkat kecamatan 52 Pelaku usaha dan yang lolos izin NIBnya 48 pelaku Usaha se Desa Sumbersuko.

Di bulan agustus ramai bantuan BLT Covid-19 bagi pelaku usaha kami mendaftarkan dan minta link di dinas UKM dan Koperasi Kab. Pasuruan kami dipanggil oleh pihak BRI kami berikan data pendaftar UKM melalui link dinas Koperasi, lalu kami diberi 20 formulir kosong blangko pengajuan pembukaan Rekening, blangko itu nanti diberikan kepada anggota UKM yang dapat BLT dan menunjukkan SMS dari BRI Info. kami lakukan tahap demi tahap dalam pendaftaran, kita juga harus ulet dan telaten melayani anggota yang bertanya bagaimana cara daftarnya ada yang bingung email hilang password dan sebagainya, semua anggota daftar dan yang mendapat BLT UKM nominal Rp. 2.400.000 sebanyak sekitar 9 orang Pelaku Usaha, ada  anggota UKM yang sudah Sukses dapat BLT Covid-19 akhirnya dengan sukarela dia menghibahkan BLT UKM untuk dana kas Kub Kreatif Mandiri, alasannya sederhana yaitu masih banyak teman teman kita yang kurang mampu dan membutuhkan, kamipun terharu bahagia mendapat jawab seperti itu, inilah yang kami anggap saling asah asih dan asuh demi keberlanjutan oranganisasi.

Nah sekarang yang masih berlanjut adalah program KUR Super Mikro pinjaman modal benar benar lunak dan tidak mengangsur selama 3 bulan pertama, membuat anggota Kub Kreatif Mandiri bergembira mereka menunggu dan antri bisa mengajukannya, Sebelum pada itu  semua anggota menyetorkan foto KTP dikirim ke BRI untuk di BI ceking hanya beberapa menit sudah bisa di hasilkan lolos dan tidaknya anggota yang bisa mengajukan dan jaminanyapun lunak ada yang BPKB motor mobil dan ada yang pakai sertifikat tanah, total anggota Kub Kreatif Mandiri yang mendapatkan KUR Super Mikro sebanyak 14 orang dari pengajuan 21 orang.

Masih banyak sebenarnya program yang harus dilakukan di tahun 2020 karena adanya pandemic covid ini semua rencana harus di geser di tahun 2021 yaitu pelatihan olahan labu madu, pelatihan anyaman eceng gondok pelatihan olahan ikan lele dan pelatihan olahan dari kacang kacangan  yang sudah di plot oleh dinas UKM dan Koperasi yang sudah difasilitasi oleh Satria Mas Kab. Pasuruan.

Acara gebyar penutup akhir tahun di era new normal pandemic covid-19, pasti tidak kalah menarik event Festival pameran produk unggulan Desa Sumbersuko acara tersebut akan menampilkan kurang lebih 77 produk asli buatan warga Sumbersuko mulai dari makanan minuman konveksi handicraft furniture dan lain lain , semuanya  akan di pamerkan dalam puluhan tenda bazar sepanjang 100 meter di jalan utama Desa Sumbersuko. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada Minggu 6 Desember 2020 pukul 06.00 s/d 09.00 WIB

 

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada : 

1. Kepala Desa Sumbersuko H. Saiful Maarif yang telah berjuang untuk merealisasikan semua kegiatan dan Kub Kreatif Mandiri mulai awal sampai akhir

2. Seluruh Jajaran Kaur Pemerintah Desa Sumbersuko Bpk. H. Arifin, Ibu Titik Indahyati, Bpk M. Ibadillah, Dr. Khumaidi, selaku Penasehat dan Pembina

3. PT. Gudang Garam Direktorat Gempol yang telah menyumbang 10 tenda bazar gazebo, tenda itu benar benar bermanfaat bagi kami untuk seterusnya dan kami akan merawat untuk kemajuan pelaku usaha di Desa Sumbersuko.

Senin, 24 Agustus 2020

TUMPENG MUHARRAM

 


TUMPENG MUHARRAM

(Reportase Peringatan 1 Muharram 1442 di RW 05 Dusun Sumberingin 1)

 

Suasana Rabu malam di parkiran Masjid At-Taufiq Sumberingin begitu benderang atas sorot beberapa lampu CFL yang dipasang panitia. Gelaran beberapa lembar terpal juga telah disiapkan. Ada apakah gerangan? Ternyata warga RW 05 Dusun Sumberingin yang di-inisiatifi Ketua Karang Tarunanya hendak mengadakan Peringatan 1 Muharram 1442 H sekaligus mengenang jasa pahlawan di bulan kemerdekaan ini. Warga dari RW 05 tumplek-blek di parkiran masjid yang baru saja di-paving itu. Karena kapasitasnya tidak cukup, gelaran terpal itu sampai meluber ke  jalan di depan masjid.

 

Acara yang terbilang cukup mendadak ini tak menyurutkan semangat warga, baik yang berdomisili di RT 04, RT 05, maupun RT 06. Hidangan aneka rupa disajikan dari masing-masing RT. Ada dua ancak yang dibuat oleh warga RT 04, serta tumpeng kemerdekaan sebagai pengawalnya. Dari RT 05, beberapa tumpeng langsung dibawa ke lokasi acara. Terakhir dari warga RT 06, parade tumpeng diiringi sholawat nabi dari grup Banjari, serempak diarakberiringan menuju tempat acara.

Kenapa mayoritas membawa tumpeng? Karena dalam filosofi Jawa, Tumpeng itu mempunyai makna: “Yen metu kudu mempeng”, atau dalam Bahasa Indonesia dapat bermakna bahwa ketika keluar, harus sungguh-sungguh. Artinya, Ketika kita terlahir untuk menjalani kehidupan harus semangat, fokus, yakin, dan tidak mudah putus asa serta hasil akhir diserahkan kepada Allah SWT (tawakal).

 

Setelah seluruh warga berkumpul yang disambut dengan rangkaian sholawat nabi, tibalah acara resmi dimulai. Ustadz Saifullah selaku MC membuka acara dengan Ummul Qur’an serta mengajak berkirim Fatihah kepada para sesepuh Desa Sumbersuko. Kemudian dilanjutkan dengan indal qiyam yang dipimpin oleh Ustadz Luqman. Genap pembacaan sholawat selesai, rangkaian sambutan diawali dari Ketua RW 05, Bapak Mashudi Luthfi. Beliau menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas jerih payah seluruh warga RW 05 dalam mewujudkan acara ini. Tak lupa beliau mengajak kepada seluruh Ketua RT baik dari RT 04 (Bapak Mamat), RT 05 (Bapak Pitono), maupun RT 06 (Bapak Cukup) untuk maju bersama mendampinginya sebagai wujud kekompakan di RW 05 sekaligus lebih mengenalkan kepada masing-masing warganya. Sorak-sorai warga membahana ketika seluruh Ketua RT berdiri berjajar di hadapan warganya. Tak sedikit pula yang mengabadikan momen tersebut.

 

Sambutan kedua disampaikan oleh (Plt)Kepala Dusun (Kasun) Sumberingin, Ibu Titik Hidayati. Beliau juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga dalam menyemarakkan acara 1 Muharram 1442 H ini. Beliau juga menginformasikan bahwa jika tidak ada aral melintang, di Bulan September 2020 di Dusun Sumberingin akan ada Kasun definitif atau Kasun yang baru.

 

Sebelum ceramah agama dimulai, ada satu sambutan lagi dari mantan Kasun Sumberingin yaitu Bapak Mushodikin. Beliau berpesan kepada Kasun yang baru untuk senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat daripada kepentingan diri sendiri. Beliau yang telah malang-melintang sebagai Kasun tentu sangat memahami seluk-beluknya sehingga diharapkan untuk Kasun yang baru jika mengalami kesulitan untuk tidak segan-segan berkonsultasi kepada beliau.

 

Memasuki acara inti, Ustadz Khoiron Rosyadi memberikan siraman rohani terkait peringatan 1 Muharram 1442 H ini sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-75. Salah satu isi ceramah ustadz sekaligus warga penghuni RT 05 ini adalah pentingnya menyantuni anak yatim terutama pada tanggal 10 Muharram.

 

Memasuki jam 20:30 WIB, acara ditutup dengan doa oleh Ustadz Khoiron. Selepas pembacaan doa, seluruh warga dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang dibawa dari masing-masing RT. Suasana tambah guyub karena setiap warga melingkar dengan sajian tumpeng untuk dinikmati bersama-sama. Aneka jenis tumpeng dan lauk-pauk memenuhi gelaran terpal di lokasi tersebut. Mereka bergembira ria dan berharap dapat diadakan lagi di tahun depan. Maklum, acara ini baru pertama kali digelar serentak di RW 05 yang biasanya diadakan di masing-masing RT.

 

Dengan adanya acara kumpul-kumpul seperti ini di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, diharapkan warga tetap mentaati protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker, menyemprot tangan dengan hand sanitizer serta diusahakan jaga jarak. Semoga dengan ikhtiar ini kita semua dihindarkan dari Covid-19 dan kerukunan antar warga tetap terjaga.

 

*) Muhammad ML, salah satu peserta acara Muharram.



















 

Senin, 22 Juni 2020

LOWONGAN PENERIMAAN PERANGKAT DESA

Admin
Radar Penanggungan

Pemerintah Sumbersuko telah mengadakan rapat sosialisasi perekrutan dan penjaringan calon perangakat desa Sumbersuko. Sabtu (20/06/2020) di Pendopo balai desa Sumbersuko, adapaun posisi yang di isi adalah  :

1. Kaur Umum Desa Sumbersuko
2. Kepala Wilayah Dusun Jatikunci
3. Kepala Wilayah Dusun Sumberingin I 
4. Kepala Wilayah Dusun Wonogriyo
5. Kepala Wilayah Dusun Ngipik

Adapun persyartaan umum sebagai berikut :
1. Lulusan SMA/ Sederajat
2. Berusia antara 20 s/d 42 tahun.
3. Memenuhi kelengkapan persyaratan administratif


Persyaratan khusus:
1. Mampu mengoperasikan komputer
2. Tidak sedang merangkap jabatan sebagai pengurus atau anggota LSM dan partai Politik
3. Berbadan sehat jasmani bebas HIV/ AIDS
4. Bebas dari penyalahgunaan Narkoba
5. Sanggup bertempat tinggal di dusun yang ditempati
hal hal lainya bisa di lihat di papan pengumuman di masing masing Dusun


Marilah kita mencari sosok calon potensial untuk menduduki jabatan tersebut. Untuk Kasun di dusun lain bisa mencalonkan Kasun di dusun lainnya di wilayah Sumbersuko. Masa pendaftaran selama 4 hari akan tetapi pengumumannya diperpanjang lama agar persiapan dan sosialisasi ke warga bisa lebih menyeluruh. Tutur Kades H. Saiful Maarif.

Kepada ketua RW dan perangkat lainnya untuk mensosialisasikan pengumuman calon perekrutan untuk mendaftarkan diri menduduki jabatan tersebut.sesuai Perda kab. Pasuruan no 27 tahun 2017 pasal 2.3.5. perdes Sumbersuko no 5 thn 2017. SK kepala Desa tahun 2020
Tugas panitia menjaring dan menyaring nanti semua keputusan ada di tangan kepala desa yang berkoordinasi dengan Camat Gempol, Tutur Dr. Kumaidi selaku ketua panitia

PENYEMPROTAN DISFEKTAN COVID-19 SETIAP 1 MINGGU SEKALI DI MASA WABAH


PEMBAGIAN DANA BLT DD TAHAP 2


VIDEO PENYALURAN DANA BLT TERDAMPAK COVID-19 TAHAP 1

Sabtu, 09 Mei 2020

MUSDES KHUSUS, 541 KK DI SUMBERSUKO DAPAT BANTUAN


  Admin Portal Sumbersuko 
======================
Musyawarah Desa Khusus tentang Validasi, Finalisasi dan penetapan data kepala keluarga calon penerima BLT dana desa tahun 2020, dilaksanakan di balai desa Sumbersuko Jumat (9/5/2020).
Berikut ini jumlah daftar penerima bantuan sesuai klasifikasi jenis bantuan :
BLT                        = 141    Kepala Keluarga
Covid-19                65    Kepala Keluarga
BPNT                    = 121    Kepala Keluarga
BLT DINSOS          36    Kepala Keluarga
PKH 113              =  113   Kepala Keluarga
Sembako              =   65    Kepala Keluarga
Jumlah total        =  541    Kepala Keluarga

Untuk kegiatan di tahun 2020 Pembangunan infrastruktur semester 1 ditiadakan dulu. agar kita bisa fokus ke covid-19. Hari ini penetapan penerima Kepala Keluarga yang mendapat bantuan yang sudah di jaring dan di data sejak beberapa bulan yang lalu oleh RT, RW dan Kepwil masing masing. Harap dimengerti juga ada warga yang salah faham bahwa yang dapat dana BLT ini adalah warga yang benar-benar kurang mampu. Jadi ini hanya data warga yang kurang mampu dan terdampak Codiv-19 sesuai dengan kriteria yang ada dan pihak kelurahan menyerahkan sepenuhnya untuk mendata warganya pada Kasun RT dan RW. Jika ada warga yg benar benar ingin dapat BLT setelah adanya pendataan atau mengajukan sendiri menjadi warga miskin harus berani ditempeli sticker. Karena ada beberapa warga yang datang ke kentor desa minta bantuan BLT tanpa melalui prosedur yang benar. Jadi harus melalui prosedur yabg benar dan sesuai kriteria yang ada. Tutur H Arif selaku Kades Sumbersuko.

Tujuan kita malam ini adalah menetapkan siapa yang layak mendapatkan dana BLT penggunaan dana sekitar  30 persen dari dana desa.  Malam ini dibuatkan berita acara besok di sahkan pak camat lalu ditetapkan  oleh Bupati. Kemudian dibuatlah perdes untuk menentukan jumlah besaran dan penerima BLT dalam pelaksanaannya pencairan ada 3 termin yaitu 40%  40% dan 30%.
Setelah ditetapkan malam ini dibuatkan perkades untuk bulan April Mei juni 2020. Bagi desa yang pengajuannya diatas tanggal 27 April LPPM Malang maka di Desa Sumbersuko cair 40%. Mekanisme pengambilan dana bantuan sesuai dengan mekamisme yang sudah disepakati kemudian pihak petugas dari pemerintah desa membuat akun yang harus diisi lalu disampaikan ke Bank Jatim Pasuruan, agar proses pencairannya benar benar aman dan terkendali dan takutnya data ini digunakan oleh pihak pihak yang tidak berpentingan, karena berkaitan dangan uang. Setelah desa mengajukan nama penerima BLT maka muncul akun register dari bank Jatim,  sebagai pengisian data penerima bantuan  dan pengambilan dana BLT bisa diwakilkan sesuai surat pemberi kuasa. Dalam hal ini adalah kaur keuangan yang telah di ttd pak kades. Surat kuasa ada 2 surat kuasa rekening dan surat kuasa debit penarikan dana dibank jatim. Surat kuasa kolektif harus dilampiri KK dan KTP penerima BLT yang berisi nomor nama alamat dusun tanggal dan nomor akun registrasi, terakhir  ada kolom tanda tangan penerima yang harus ditandantangi para penerima BLT sebelum penyerahan berkas dan pengambilan dana dibank jatim dan surat itu bermateri 6000.  Setelah dana diambil pak Kades akan membagikan BLT kepada warga secara tunai dan di foto sebagai laporan sesuai protap yang ada.
Yabg paling penting daftar penerima BLT malam ini harus di tempel di papan pengumuman desa dan penerima dana dana lainnya,” Tutur Eko subakti selaku Satker Covid-19 Kec. Gempol dalam sambutannya.
Sambutan danramil Gempol
Undang undang mengatakan kita sebagai pengamanan membantu dalam proses dan langkah sesuai peraturan tentang prosedur pencairan semua anggaran baik itu BLT PKH dll. Di desa sumbersuko
Di kec Gempol ada 4 desa yg sudah didaftar di Bank Jatim termasuk desa Sumbersuko. Ini sudah Saya laporkan ke pak camat dalam hal penerimaan bantuan dan karena mengikuti protokol kesehatan covid-19 warga tidak boleh berkumpul jadi untuk mempercepat proses pengambilan dana BLT bisa diwakilkan pihak kaur desa. Pencairan ADD bulan Mei ada 2 kali jadi ini harapan saya.  kita menunggu 2 hari ini Bank Jatim akan mendapat email dari kantor pusat  setelah itu dana bisa diambil sesuai dengan proposal pengajuan  yang masuk. Tutu pak Wito muspika Gempol dalam dalam sambutan