News Update!

Minggu, 04 Januari 2015

DESA SUMBERSUKO TUNTASKAN USULAN WARGA SENILAI 2,4 MILYAR SELAMA 5 TAHUN


PNPM-MP adalah Program Pemerintah dibawah naungan Menteri Sosial dan pedesaan, program ini  di mulai tahun 2008 dan berakhir pada tahun 2014 sebelum program ini muncul ada program sejenis bernama P2KP tapi cakupannya tidak seluas PNPM Mandiri http://www.pnpm-perdesaan.or.id/. Program PNPM-MP ini membutuhkan integrasi antar elemen masyarakat  baik perangkat desa maupun tokoh masyarakat dengan mengedepankan system musyawarah mufakat dalam setiap tingkatannya.
kembali pada awal – PNPM Mandiri Pedesaan di laksanakan di Desa Sumbersuko sejak tahun 2009 bersama 15 Desa se-kecamatan Gempol dengan 8 Kecamatan se Kabupaten pasuruan untuk 16 kecamatan dilaksanakan mulai tahun 2007.
Dalam mengoptimalkan Program pemerintah serta formalisasi structural di kecamatan Germpol  maka diadakan pelatihan Kader pemberdayaan (KPMD) seluruh desa se Kec. Gempol yang kebetulan dilaksanakan dibalai Desa Sumbersuko pada bulan April 2009 selama 4 hari.
Selang beberapa minggu kemudian setelah terbentuknya KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat) dan TPK (Tim Pengelolah Kegiatan) program Tim pertama PNPM Desa Sumbersuko adalah mengadakan rapat warga dusun sebanyak 30 kali dalam sebulan guna untuk menggali gagasan, usulan dan keluhan warga; begini suasana rapat dusun; baca
9.       Dan lain-lain

adapun rincian rapatnya ( 15 Dusun se Desa Sumbersuko, setiap Dusun rapat 2 kali, 1 kali kelompok campuran, 1 kali perempuan) dengan menghasilkan 74 gagasan atau usulan masyarakat dengan total anggaran sebesar Rp. 2,4 Milyar yang akan dimasukkan ke RPJMDes periode 2009 – 2014 baca rinciannya di:

Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian adalah mengklasifikasi rumah tangga kaya, sedang, miskin dan sangat miskin lalu mengidentifikasi kelayakan atau tolok ukur kategori warga miskin sesuai dengan kondisi daerah masing-masing misalkan kategori miskin warga Sumbersuko yakni Tidak mempunya kendaraan bermotor maka masuk kategori miskin beda dengan Warga Wonosunyo kategori miskin adalah rumah bambu dan tidak punya pekerjaan masuk kategori miskin sedangkan jika memiliki sepeda motor masuk kategori kaya jadi jelas ada perbedaan di kategori ini karena factor lingkungan jarak ke pusat kota dll, kemudian klasifikasi ini dibukukan dalam pembukuan agenda KPMD, lalu dilanjutkan dengan pembuatan peta Desa, peta Sosial, peta potensi Desa, dan Peta kesehatan dan pendidikan

Semua hasil musyawarah bentuk sofware dan soft copy dilaporkan ke UPK Kecamatan Gempol dan diteruskan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat di Kab. Pasuruan sampai ke pusat, alur demi alur musyawarah di tingkat kecamatan juga di ikuti oleh Desa Sumbersuko sesuai prosedur semua usulan warga dari tahun ke tahun terdanai khususnya di Desa Sumbersuko dan selama itu dalam proses pembangunan sarana dan prasarana tidak mengalami kendala yang berarti akan tetapi ada sedikit kendala di bidang pengelolaan simpan pinjam Dana kelompok perempuan dan itu kami telah menyelesaikannya dengan baik atas pastisipasi UPK FK dan FT kec. Gempol

Salah satu yang unik dalam musyawarah penggalian gagasan yakni Dusun Bumbungan yang warganya cukup cerdas dengan mengusulkan pembangunan kolam renang wisata tujuannya nanti agar dusun tersebut memiliki asset perputaran dana yang nantinya akan dikelolah kembali untuk membangun sarana dan prasana lainnya namun sayang usulan ini gagal di tingkat Desa karena kalah bobot dengan nilai ‘factor kemendesakan’ dengan dusun Kriyan yang mengusulkan pipanisasi air bersih senilai 140 juta, akhirnya usulan ini lolos juga di tingkat kecamatan dan terdanai, program bedah rumah juga pernah kami lakukan untuk rumah layak huni baca :  http://sumbersuko1.blogspot.com/2011/06/program-sisa-hasil-usaha-2010.html
Alhamdulillah setiap tahun desa Sumbersuko membangun 1 s/d 16 usulan warga baik peningkatan ekonomi Dana simpan pinjam Kelompok perempuan maupun sarana prasarana seperti pavingisasi, air bersih, plengsengan dll, dengan sumber pendanaan dari PNPM, ADD, APBD dan APBN dll semua usulan warga selama 5 tahun terlaksana dan sebelum penutupan Program PNPM-MP akhir tahun 2014 di Sumbersuko ada program pemberdayaan yang spektakuler dari PT. gudang Garam Tbk. Yakni pemberdayaan warga miskin melalui budidaya hewan ternak kambing dengan melibatkan puluhan warga miskin desa Sumbersuko yang di fasilitasi oleh Profesor Suyadi dari Universitas brawijaya Malang yang saat ini masuk dalam tahapan proses penanaman rumput (liputan khususnya menyusul)

Blogger PNPM MP Desa Sumbersuko
Dikarenakan program PNPM-MP sudah habis masanya maka blog PNPM Desa Sumbersuko per tanggal 1 Januari 2015 diganti nama dengan ‘Portal Sumbersuko’ kami memilih kalimat tersebut PORTAL SUMBERSUKO karena ada konotasi pusat desa dimana kata-kata 'Portal' bisa merujuk antara lain 1. perempatan desa sumbersuko, 2. tempat penarikan karcis mobil masuk ke desa sumbersuko, 3. sumber berita yang berasal dari www. 4. pangkal  informasi digital, visi misinya tetap sama karena hal itu merupakan satu paket dari visi dan misi Desa Sumbersuko, sambil menunggu keputusan dari pemerintahan pusat apakah PNPM di lanjutkan atau di hapus atau diganti dengan nama lain?  kami akan menunggu dan memantau perkembangannya, serta apakah blog ini perlu di hapus atau tidak ?  kami juga menunggu saran dan masukan dari para pembaca, perlu diketahui juga beberapa laman di blog ini  kami simpan di draf dan tidak kami munculkan lagi untuk sementara.


Tentang Admin Blog
Jujur saja semua ini awalnya hanya iseng karena ada waktu senggang untuk menulis setiap peristiwa demi peristiwa di Desa kami, makin lama akhirnya banyak artikelnya sehingga terasa memiliki tanggungjawab sendiri atas berdirinya ruh blog ini, memang tidak semua peristiwa PNPM Desa Sumbersuko di tampilkan di blog, untuk eksistensi blog ini beberapa tahun yang lalu kami konfirmasi ke pihak kepala Desa, jawabnya semua perangkat desa mendukung adanya blog ini dimana semua kepala desa se indonesia sudah di bintek tentang ilmu computer dan teknologi informasi sehingga blog ini diharapkan agar di kembangkan menjadi media informasi desa menuju reformasi transparansi dan akuntabel dengan mengedepankan kaedah-kaedah jurnalistik dan nantinya dapat menjadi pelajaran bagi generasi di desa Sumbersuko, soal jurnalistik kami minim ilmu tentang itu dan kami tetap akan terus belajar tanpa henti
kami selaku admin merasa bangga dengan semua ini meskipun kami tidak dibayar sepersenpun, kalau ada itupun hanya honor KPMD di dapat dari UPK Kecamatan sebesar 90 ribu rupiah, dan kami ingin membangun bangsa seutuhkan.

Sekian.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan di komentari yang sopan dan santun, komentar langsung muncul disini, pilih anonymous atau lainnya, oke