PNPM-MP adalah Program Pemerintah dibawah naungan Menteri Sosial dan pedesaan, program ini di mulai tahun 2008 dan berakhir pada tahun 2014 sebelum program ini muncul ada program sejenis bernama P2KP tapi cakupannya tidak seluas PNPM Mandiri http://www.pnpm-perdesaan.or.id/. Program PNPM-MP ini membutuhkan integrasi antar elemen masyarakat baik perangkat desa maupun tokoh masyarakat dengan mengedepankan system musyawarah mufakat dalam setiap tingkatannya.
kembali pada
awal – PNPM Mandiri Pedesaan di laksanakan di Desa Sumbersuko sejak tahun 2009
bersama 15 Desa se-kecamatan Gempol dengan 8 Kecamatan se Kabupaten pasuruan
untuk 16 kecamatan dilaksanakan mulai tahun 2007.
Dalam mengoptimalkan Program pemerintah serta formalisasi structural di kecamatan
Germpol maka diadakan pelatihan Kader
pemberdayaan (KPMD) seluruh desa se Kec. Gempol yang kebetulan dilaksanakan dibalai
Desa Sumbersuko pada bulan April 2009 selama 4 hari.
Selang beberapa
minggu kemudian setelah terbentuknya KPMD (Kader Pemberdayaan Masyarakat) dan TPK
(Tim Pengelolah Kegiatan) program Tim pertama PNPM Desa Sumbersuko adalah mengadakan
rapat warga dusun sebanyak 30 kali dalam sebulan guna untuk menggali gagasan, usulan dan keluhan
warga; begini suasana rapat dusun; baca
9.
Dan lain-lain
adapun
rincian rapatnya ( 15 Dusun se Desa Sumbersuko, setiap Dusun rapat 2 kali, 1
kali kelompok campuran, 1 kali perempuan) dengan menghasilkan 74 gagasan atau
usulan masyarakat dengan total anggaran sebesar Rp. 2,4 Milyar yang akan dimasukkan
ke RPJMDes periode 2009 – 2014 baca rinciannya di:
Pekerjaan
yang membutuhkan ketelitian adalah mengklasifikasi rumah tangga kaya, sedang, miskin
dan sangat miskin lalu mengidentifikasi kelayakan atau tolok ukur kategori warga
miskin sesuai dengan kondisi daerah masing-masing misalkan kategori miskin
warga Sumbersuko yakni Tidak mempunya kendaraan bermotor maka masuk kategori miskin beda dengan Warga Wonosunyo kategori miskin adalah rumah bambu dan tidak
punya pekerjaan masuk kategori miskin sedangkan jika memiliki sepeda motor
masuk kategori kaya jadi jelas ada perbedaan di kategori ini karena factor lingkungan
jarak ke pusat kota dll, kemudian klasifikasi ini dibukukan dalam pembukuan
agenda KPMD, lalu dilanjutkan dengan pembuatan peta Desa, peta Sosial, peta
potensi Desa, dan Peta kesehatan dan pendidikan
Semua hasil
musyawarah bentuk sofware dan soft copy dilaporkan ke UPK Kecamatan Gempol dan diteruskan ke Dinas
Pemberdayaan Masyarakat di Kab. Pasuruan sampai ke pusat, alur demi alur
musyawarah di tingkat kecamatan juga di ikuti oleh Desa Sumbersuko sesuai
prosedur semua usulan warga dari tahun ke tahun terdanai khususnya di Desa
Sumbersuko dan selama itu dalam proses pembangunan sarana dan prasarana tidak
mengalami kendala yang berarti akan tetapi ada sedikit kendala di bidang
pengelolaan simpan pinjam Dana kelompok perempuan dan itu kami telah
menyelesaikannya dengan baik atas pastisipasi UPK FK dan FT kec. Gempol
Salah satu
yang unik dalam musyawarah penggalian gagasan yakni Dusun Bumbungan yang
warganya cukup cerdas dengan mengusulkan pembangunan kolam renang wisata
tujuannya nanti agar dusun tersebut memiliki asset perputaran dana yang
nantinya akan dikelolah kembali untuk membangun sarana dan prasana lainnya
namun sayang usulan ini gagal di tingkat Desa karena kalah bobot dengan nilai ‘factor
kemendesakan’ dengan dusun Kriyan yang mengusulkan pipanisasi air bersih
senilai 140 juta, akhirnya usulan ini lolos juga di tingkat kecamatan dan
terdanai, program bedah rumah juga pernah kami lakukan untuk rumah layak huni
baca : http://sumbersuko1.blogspot.com/2011/06/program-sisa-hasil-usaha-2010.html
Alhamdulillah
setiap tahun desa Sumbersuko membangun 1 s/d 16 usulan warga baik peningkatan
ekonomi Dana simpan pinjam Kelompok perempuan maupun sarana prasarana seperti
pavingisasi, air bersih, plengsengan dll, dengan sumber pendanaan dari PNPM,
ADD, APBD dan APBN dll semua usulan warga selama 5 tahun terlaksana dan sebelum
penutupan Program PNPM-MP akhir tahun 2014 di Sumbersuko ada program pemberdayaan
yang spektakuler dari PT. gudang Garam Tbk. Yakni pemberdayaan warga miskin
melalui budidaya hewan ternak kambing dengan melibatkan puluhan warga miskin
desa Sumbersuko yang di fasilitasi oleh Profesor Suyadi dari Universitas brawijaya
Malang yang saat ini masuk dalam tahapan proses penanaman rumput (liputan khususnya
menyusul)
Blogger PNPM MP Desa Sumbersuko
Dikarenakan program
PNPM-MP sudah habis masanya maka blog PNPM Desa Sumbersuko per tanggal 1
Januari 2015 diganti nama dengan ‘Portal Sumbersuko’ kami memilih kalimat tersebut PORTAL SUMBERSUKO karena ada konotasi pusat desa dimana kata-kata 'Portal' bisa merujuk antara lain 1. perempatan desa sumbersuko, 2. tempat penarikan karcis mobil masuk ke desa sumbersuko, 3. sumber berita yang berasal dari www. 4. pangkal informasi digital, visi misinya tetap sama karena hal itu merupakan satu paket dari
visi dan misi Desa Sumbersuko, sambil menunggu keputusan dari pemerintahan
pusat apakah PNPM di lanjutkan atau di hapus atau diganti dengan nama lain? kami akan menunggu dan memantau
perkembangannya, serta apakah blog ini perlu di hapus atau tidak ? kami juga menunggu saran dan masukan dari para pembaca, perlu diketahui juga beberapa laman di blog ini kami simpan di draf dan tidak kami munculkan
lagi untuk sementara.
Tentang Admin Blog
Jujur saja
semua ini awalnya hanya iseng karena ada waktu senggang untuk menulis setiap
peristiwa demi peristiwa di Desa kami, makin lama akhirnya banyak artikelnya sehingga
terasa memiliki tanggungjawab sendiri atas berdirinya ruh blog ini, memang
tidak semua peristiwa PNPM Desa Sumbersuko di tampilkan di blog, untuk
eksistensi blog ini beberapa tahun yang lalu kami konfirmasi ke pihak kepala
Desa, jawabnya semua perangkat desa mendukung adanya blog ini dimana semua
kepala desa se indonesia sudah di bintek tentang ilmu computer dan teknologi
informasi sehingga blog ini diharapkan agar di kembangkan menjadi media
informasi desa menuju reformasi transparansi dan akuntabel dengan mengedepankan
kaedah-kaedah jurnalistik dan nantinya dapat menjadi pelajaran bagi generasi di
desa Sumbersuko, soal jurnalistik kami minim ilmu tentang itu dan kami tetap
akan terus belajar tanpa henti
kami selaku
admin merasa bangga dengan semua ini meskipun kami tidak
dibayar sepersenpun, kalau ada itupun hanya honor KPMD di dapat dari UPK
Kecamatan sebesar 90 ribu rupiah, dan kami ingin membangun bangsa seutuhkan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan di komentari yang sopan dan santun, komentar langsung muncul disini, pilih anonymous atau lainnya, oke