Adim |Portal Sumbersuko
Ada hal yang memang kadang tidak disadari namun itu merupakan sebuah pelajaran yang berharga perjalanan ini tidak seperti biasanya vibrasi yang luar biasa ketika hari hari itu cuaca mendung gelap menghitam sedikit pancaran sinar matahari di sudut gunung barat daya hamparan luas diantara ladang ladang kubis sayur mayur bak melintasi perjalanan diatas awan Desa Tosari. Tak banyak orang berlalu lalang seperti hari hari sebelumnya cuaca begitu menggoda mungkin aku tidak pernah memikirkan hal itu dalam waktu dekat semua perjalanan harus kita lalui entah apa yang terjadi bersyukur dan berterimakasih adalah bagian wujud dari apa yang kita lakukan. Jalan berliku rumput rumput hijau di sisi jalan bagian dari wujud semesta. Wanita paruh baya duduk di sudut jalan dengan berselempang sarung kuning keemasan terlilit di lehernya sebuah api kecil dari ranting pohon Cemara menyala didepan mereka dengan kedua telapak tangan tengadah didepan api itu untuk menghangatkan tubuhnya wajahnya begitu caria, Sore ini benar benar dingin sekali. Sesekali mereka melontarkan senyum kepadamu sesaat melintasi jalan itu kegembiraan wanita itu tiada rasa kedinginnya meskipun bagiku ini sangat dingin sekali menusuk relung tubuhku, diantara mereka ada yang berjalan di jalanan begitu licin sebagian kecil beberapa ruas jalan tertimbun lumpur akibat pohon cemara tumbang derasnya curah hujan tinggi membuat orang orang harus berhati hati melewati jalan itu. Mereka menembus batas dan menghilang dari pandanganku diantara kabut kabut tebal menyelimuti jalanan berliku liku, pesonamu keindahan alam Tosari takkan pernah terlupakan. Termangu sejenak merasakan suasana begitu sejuk di tepi jalan kakek tua memanggul ikatan kayu muncul dari semak semak belukar pertanda dia sudah selesai pekerjaanya dan harus segera pulang menjeput asa. Menjelang sore haruskah aku teruskan perjalanan ini nikmati saja bersama gemercik hujan sedikit angin.
Tulisan warna putih di tepi jalan Caffe Shop Onok Kopi mulai terlihat samar samar diselimuti awan diseberang jalan mulai nampak jarak pandang sedikit tercerahkan perlahan kabut pudar oleh angin dibawa ke tempat lebih rendah dari yang aku kira semua berjalan tampak seperti biasa, sunyi sepi di jalan masuk menambah dinginnya suasana sore itu. Namun beberapa kendaraan pengunjung tertata rapi dihalaman caffe onok kopi, seorang pria berjaket tebal duduk tenang sambil pegang gadget diatas gazebo begitu serius dia menikmati suasana sore hari itu tentu dia adalah menjaga parkir yang setia dalam menjaga kendaraan pengunjung. Hal hal diluar dugaanku getaran alam yang tenang membawa emosi spirit yang tinggi emosi kedamaian emosi cintah kasih menyatu dengan alam semesta, gazebo itu rupanya terbuat dari kayu jati begitu kuat menghitam bunga bunga aesthetic azalea kecil di dinding taman parkiran baru bersemai menyambut dinginnya sore menjelang malam, bunga bunga cantik itu tak akan pernah berbicara tapi memberi lambang lambang atas firasatku
Bangunan itu sekilas dari depan nampak sebuah rumah tua biasa dengan beberapa pohon palm dan bunga semanggi rambat di dinding yang begitu menggoda selera untuk dipandang ada sebuah lorong kecil yang diapit kedua dinding tembok kanan kiri sebagai pintu gerbang masuk dengan lantai berundak ke bawah, di bagian kiri terdapat beberapa teman dan lokasi yang interiornya berbeda beda akan tetapi kita akan dibuat kagum di dalamnya karena akan menyatu dengan jalan setapak diantara rerumputan hijau, sungguh interior luar biasa didesain begitu unik nan menawan. Bunga anggrek bulan di sini banyak sekali istriku sering mengaguminya dia ingin sekali bunga itu tapi tidak pernah menemukannya, hari ini aku telah memandangnya begitu lama dan indah.
Menelusuri setiap sudut sudut Caffe Onok Kopi seperti menjumpai taman bunga yang unik ada puluhan bunga bahkan ratusan bunga tumbuh subur disana
"Ngopi dulu mas?" tawar ocha, gadis cantik dengan kacamata bulat dimatanya menawariku istirahat di sela sela hujan rintik rintik menyelimuti dinginya suasana sore itu
“iya” jawabku. “Ocha … nama yang anggun” gumamku dalam hati
Nuansa bangunan begitu klasik didalamnya terdapat beberapa ornamen unik membuat penyatuan jiwa tak terhingga pigora unik dari kayu tertuliskan onok kopi manual brew sebuah kopi khas Bromo harum manis jauh berbeda dengan kopi kopi biasanya meja kayu beralaskan porselin kotak kotak hitam putih kupilih sebagai tempat rebahan untuk menikmati suasana sore itu, dua buah lampu sputnik diatas meja menyala kuning terangkai dengan sempurna di ranting pohon cemara kipas dengan dedaunan kering tetap utuh selamanya dan tak akan pernah jatuh sungguh perawatan yang luar biasa, pojok kanan nampak sebuah etalase terbuka dengan vase bungan kecil mungil berdinding kaca beberapa bunga dan patung berjajar disana rupanya itu bunga Edelweis sebagai flora iconik Indonesia. Keunikan dan keindahan alam indonesia sebuah surga yang nyata yang di tanamkan di Eco Bromo, bunga Flamingo daun warna hijau bunga warna merah muncul setangkai kecil yang bisa mengeluarkan bibit bibit bunga juga ada disana, sampai nama nama bunga yang belum kuketahui berhamburan di Caffe itu, butuh perawatan yang serius
Bagian dari kehidupan ini adalah memeliharanya menaburkan kehidupan untuk sesama mahluk hidup mungkin ini bagian dari motto tersebunyi Caffe Onok Kopi yang tertulis dalam hati sanubari tertanam kuat untuk melestarikannya, sebelah kanan taman kecil berdiri bungan pandan Bali begitu kokoh menyekat erat dengan alam tanah yang subur dibawahnya rumput hijau tumbuh subur. Sebuah panggung kecil terdapat pintu warna putih diatasnya sebuah pintu menuju gerbang kelimpahan dan kemakmuran gerbang yang ditunggu untuk hadir disana telah sampai di hadapanku. Manivestasikan dalam fikiran apa yang ku yakini tentang bangunan itu merupakan bentuk pintu diatas adalah isyarat yang bagus bagaimana perjalanan hidup kita sudah mencapai pintu kemenangan pintu keberhasilan kesuksesan dan pintu keberkahan, kabut semakin tebal dengan alunan musik lembut menyelimuti ruang ruang caffe beberapa pengunjung begitu senang bersama keluarga mereka bermain dengan riang gembira, kuamati setiap detailnya benar benar indah.
Seorang laki laki datang menghamipiriku dengan secangkir kopi manual brew dan sepiring pisang goreng hangat dan empuk.
“Barista yang luar biasa terima kasih banyak” .. ucapku
“iya sama sama silahkan dimakan” jawab Barista dengan murah senyum
Semakin malam suasana semakin sunyi angin dingin berhembus dari segala arah angin tidak akan menemukan temannya kecuali kita sendiri yang menemaninya di hari itu angin begitu halus tidak bersuara namun terasa seperti bagaimana kita merasakan sesuatu dalam hati sanubari jika kita disana terberkati dengan aura Caffe Onok Kopi dan seisinya kehidupan ini silih berganti terus menerus bergenerasi sambil menerwang jauh kesana hanya duduk diam menikmati suasana menghayati masa masa lalu dan memandang optimis masa depan seutas rokok kuselipkan dibibir kubakar pelan pelan sedikit kobaran api membakar tembakau hingga asap menyatu dengan kabut putih menyatu dalam relung jiwa membawa ke alam nirwana, semua kenikmatan surga dunia yang patut di sukuri atas keberlimpahan kesehatan kebugaran ini membawa dampak atas apa yang kita cita citakan nanti, suasana ini benar benar terkonsep rapi di onok kopi, gen Z menyebutnya Healing sebuah proses penyembuhan psikologis penyembuhan tubuh sel sel akan bekerja untuk perubahan menuju kesehatan jiwa jasmani dan rohani Onok Kopi merupakan teman yang bagus untuk hal ini. Begitu firasatku
“Andai saja semua teman temanku mau kesini pasti seru” pikirku sambil berangan angan mengajak keluarga ke Caffe Onok Kopi
Pesanku Cuma satu kepada pembaca . cobalah sekali kali ke Caffe Onok Kopi di desa Baledono Kecamatan Tosari kalian akan mendapatkan penyembuhan yang luar biasa.