News Update!

Rabu, 05 Juni 2024

Universitas Yudharta, Universitas Terbaik di Pasuruan

 

Admin 

PortalSumbersuko

Pasuruan merupakan daerah di Jawa Timur yang mempunyai bebeberapa universitas ternama seperti Universitas Yudharta Pasuruan.

Dari sekian banyaknya universitas ternama di Pasuruan hanya ada 3 universitas yang masuk daftar universitas terbaik di Pasuruan.


Jumat, 07 Juli 2023

LAWAK ABIOSO

 Admin Portal sumbersuko 

Mari kita lestarikan budaya Jawa dengan menonton budaya lawak Abioso

Part 1

Part 2

Part 3


Part 4


Part 5

Part 6

Part 7



Kamis, 29 Desember 2022

PEMILIHAN ANGGOTA BPD DAPIL V DESA SUMBERSUKO (Wujud Kebersamaan dan Keterbukaan)

    Gus Luthfi Sumberingin  



Hujan ringan yang menyapa sejak Rabu sore (28/12/22) seakan merestui adanya gawe besar perhelatan pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dapil V Desa Sumbersuko yang mewakili Dusun Sumberingin 1 dan Dusun Wonogriyo. Betapa tidak, hujan yang merupakan Rahmat dari Allah ini membuat panitia makin semangat untuk mempersiapkan acara. Bahkan PLN mati sejak menjelang adzan Magrib pun tidak menyurutkan langkah panitia yang dikomando oleh Mas Irfan selaku Ketua Karang Taruna Pelangi untuk mempersiapkan acara meski dalam kondisi gelap. Informasi dari PLN di mana lampu mati hanya 1 jam dan menurut perhitungan panitia, lampu sudah akan menyala sebelum acara dimulai tidak membuat mereka terlena. Genset mereka siagakan sekaligus untuk menerangi teman-teman dalam menggelar tikar dan menyiapkan konsumsi.

Ba’da sholat isya, lokasi acara dan konsumsi telah siap dibantu penerangan lampu TL dari Genset milik Karang Taruna Pelangi. Tak lupa screen (layar) juga sudah terpasang serta proyektor sudah dinyalakan, pertanda persiapan dari panitia sudah final.

Satu persatu undangan mulai mengalir memenuhi lokasi yang di gelar di tempat parkir Masjid Jamik At-Taufiq Sumberingin. Sebuah lokasi yang cukup strategis dan dapat dijangkau secara adil baik dari wilayah Sumberingin 1 maupun Wonogriyo karena tepat berada di tengah-tengah. Undangan yang terdiri dari para Ketua RT beserta dua perwakilan warganya, para Ketua RW, Para Ketua Karang Taruna baik dari Sumberingin 1 maupun Wonogriyo, serta Para Kepala Wilayah (Kepwil) tampak sudah memenuhi tikar dan karpet serta menikmati hidangan yang disiapkan panitia. Tercatat ada 28 undangan yang mempunyai hak suara sudah siap mengikuti acara. Rombongan Ketua BPD dan anggotanya serta Sekretaris Desa juga sudah kelihatan ikut melingkar di forum pemilihan anggota BPD.




Bapak Suwandi, SPd.I selaku Ketua BPD Sumbersuko membuka acara sekaligus menjelaskan latar belakang perlunya diadakan pemilihan anggota BPD dari Dapil V untuk menggantikan anggota yang mengundurkan diri karena menjabat sebagai salah satu perangkat desa yaitu Kepala Dusun Wonogriyo. Diharapkan sebelum tahun 2023 sudah ada penggantinya. Dan tadi malam, rencana tersebut tampaknya berhasil karena acara pemilihan terlaksana sebelum tahun berganti menuju tahun 2023.

Sambutan kedua disampaikan Kepala Wilayah Dusun Sumberingin 1, Bapak Muzaki. Selaku tuan rumah beliau mengucapkan terima kasih sekaligus berharap acara pemilihan berlangsung dengan lancar. Atas segala kekurangan, beliau mewakili panitia mengucapkan permohonan maaf kepada para undangan.

Sambutan terakhir disampaikan oleh Sekretaris Desa Sumbersuko, Bapak M. Ibadillah. Beliau mewakili Kepala Desa Sumbersuko yang berhalangan hadir sekaligus menjelaskan beberapa peraturan terkait pemilihan anggota BPD serta peran Pemerintah Desa beserta BPD. Sehingga ketika kedua lembaga tersebut bersinergi disebut Pemerintahan Desa Sumbersuko.

Tiba pada inti acara yaitu pemilihan anggota BPD yang dipandu oleh Bapak Masyhudi Luthfi, Ketua RW 05 Sumberingin 1. Dari penjaringan awal, spontan muncul empat calon yaitu: Mbak Merta, Mbak Anik, Mbak Anis, dan Mbak Nurul. Sesuai kesepakatan awal, bahwa jika ada lebih dari tiga calon maka akan ada dua tahap pemilihan. Ke-empat calon tersebut kemudian mengambil nomor undian yang berupa huruf abjad. Dari pemilihan tahap awal, diperoleh suara sebagai berikut:

A.    Merta (10 suara/36%)

B.      Anik (1 suara/4%)

C.     Anis (9 suara/32%)

D.    Nurul (7 suara/25%)

E.      Tidak Sah (1 suara/4%)

TOTAL SUARA: 28



Dari pemilihan tahap pertama, maka 3 besar langsung masuk ke tahap berikutnya. Panitia kemudian memberikan nomor undian lagi kepada para calon sekaligus membagikan kertas suara berlogo panitia pemilihan anggota BPD Dapil V kepada para pemilih seperti pada pemilihan tahap pertama. Tidak perlu waktu lama karena sistem pemilihan sudah komputerisasi sehingga hasil perhitungan sekaligus prosentase bisa langsung dilihat di screen (layar) secara real time. Begitu perhitungan selesai, saat itu pula hasilnya bisa langsung diketahui di layar yang terpampang di sisi timur.

Hasil dari pemilihan calon anggota BPD Dapil V didapatkan perolehan suara sebagai berikut:

A.   Merta (8 suara/29%)

B.    Anis (12 suara/43%)

C.   Nurul (8 suara/29%)

TOTAL SUARA: 28 suara


Seketika aplaus tepuk tangan menggema dan ucapan selamat diberikan kepada Mbak Anis yang memperoleh 12 suara atau 43% suara. Acara yang berlangsung secara transparan dengan memberi wewenang kepada Para Ketua RT untuk menjaring warganya dicalonkan menjadi anggota BPD serta sistem pelaksanaan yang sudah komputerasi dan sangat terbuka membuat semua pihak menerima dengan lapang dada dan senang hati.

Setelah penandatanganan Berita Acara untuk mengesahkan Mbak Anis sebagai anggota BPD dari Dapil V Desa Sumbersuko, acara ditutup dengan doa oleh Bapak Suwandi, S.Pd.I dengan harapan semoga calon yang terpilih dapat membawa amanah dengan baik dan jujur.

 














Minggu, 04 Desember 2022

Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Ketua MKKS SMKS Kab. Pasuruan "Meningkatkan Sinergitas dan Komunikasi Antar Kepala SMK Swasta"

 

Radar Penanggungan|M. Sueb. MM


Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta se-Kabupaten Pasuruan  Jawa Timur resmi berganti pimpinan setelah di lakukan pengukuhan dan serah terima jabatan di salah satu hotel di Yogyakata  Sabtu (03/12/22). 

Seluruh anggota MKKS SMK Swasta Kab. Pasuruan  yang hadir menjadi saksi dalam kegiatan pengukuhan dan  serah  terima jabatan oleh Wiwit Dwi Purwono, S.Th.I Ketua  periode 2017-2022 kepada Yusuf, MM., Ketua MKKS SMKS Kab. Pasuruan periode 2023-2028.

Wiwit selaku ketua lama dalam sambutannya mengatakan ucapan selamat kepada ketua terpilih dan dengan berakhirnya masa jabatan ketua periode 2017-2023 maka berakhir pula jabatannya sebagai Ketua MKKS SMKS Kab. Pasuruan. “Jabatan ketua MKKS yang sudah saya emban kurang lebih hampir dua tahun melanjutkan kepemimpinan ketua MKKS SMKS  sebelumnya yang telah habis masa jabatan sebagai kepala sekolah maka saya selaku ketua mengemban amanah  program pengurus sebelumnya dan alhamdulillah program kerja MKKS SMKS telah terealisasi semuanya dan berjalan dengan baik dan lancar,” ungkap Wiwit.

Wiwit juga menyampaikan ucapan terima kasih sedalam dalamnya atas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan selama menjabat sebagai ketua. “Saya berterima kasih banyak kepada semua pengurus dan anggota yang telah menyukseskan semua program kerja MKKS SMKS kab. Pasuruan. Saya juga meminta maaf apabila dalam kepemimpinan saya telah berbuat kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja selama menjalankan amanah,” lanjutnya


Sementara itu, Yusuf Selaku ketua baru dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota MKKS SMKS Kab. Pasuruan yang hadir karena telah mempercayakan dirinya menjabat sebagai Ketua MKKS SMKS kab. Pasuruan yang baru. “Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota MKKS SMKS Kab. Pasuruan yang telah memberikan amanah untuk menjadi ketua MKKS SMKS kab. Pasuruan periode 2023 -2028.

Tidak hanya itu Yusuf Juga berharap MKKS SMK Swasta Kabupaten Pasuruan semakin solid dan kompak dalam memajukan dunia pendidikan khususnya SMK." Semoga SMK kedepannya bisa lebih solid, lebih kompak, lebih kuat, lebih sinergi untuk kemajuan SMK swasta di Kabupaten Pasuruan," kata Yusuf.

Kemudian serah terima jabatan tersebut diakhiri dengan kegiatan penyerahan laporan pertanggungjawaban pengurus lama kepada ketua MKKS SMKS Kab. Pasuruan terpilih. Kemudian kegiatan ditutup dengan doa, dan dilanjutkan dengan kegiatan studi banding di sekitar Yogyakarta.







.

Jumat, 02 Desember 2022

Kampung Tape di Desa Candi Binangun kedatangan Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Manejemen (PDIM) 2022 Universitas Negeri Malang


Radar Penanggulangan - M. Dayat, S.PdI. MM


Selain berkunjung ke sentra industri tempe di parerejo Purwodadi, dihari yang sama yakni jum’at 02 Desember 2022 mahasiswa PDIM 2022 UM juga melakukan kunjungan ke sentra industri/UMKM Tape di desa Candi Binangun. Di sentra industri tape Candi Binangun mahasiswa PDIM disambut oleh jajaran perangkat desa setempat, turut hadir juga babin kamtibmas, dan para pelaku industri produksi tape di kantor kepala desa Candi Binangun.


Setelah dari kantor kepala desa, para mahasiswa dengan di damping oleh Dosen Pendamping Dr. Madziatul Churiyah, S.Pd., MM mengunjungi beberapa pusat produksi tape yang ada di desa candi Binangun,  disana para mahasiswa bisa melihat secara langsung  proses produksi berbagai jenis tape, mulai pengolahan bahan baku (singkong), proses pembuatan, sampai pengemasan. Hasil dari produksi tape warga Candi Binangun ini dipasarkan ke beberapa daerah diantaranya Pasuruan sendiri, Bondowoso, Malang, Surabaya dan lain sebagainya bahkan sempat pula ekspor ke hongkong. Namun banyak hal yang menjadi kendala dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM tape disana untuk meningkatkan kapasitas produksinya dan juga pemasarannya, salah satu yang paling dirasakan sebagai kendala adalah permodalan, dan kelangkaan bahan baku yang berkualitas di wilayah Kabupaten Pasuruan sendiri. Hal ini menyebabkan produsen tape di Candi Binangun harus mendatangkan singkong dari luar kabupaten Pasuruan yakni Malang, atau bahkan Banyuwangi yang berakibat costnya semakin tinggi.


Bu Zaenab dan juga bu Mus selaku pelaku usaha tape sekaligus yang mendampingi para mahasiswa untuk berkunjung kebeberapa pengrajian menuturkan, bahwa selain kendala modal dan juga bahan baku hal yang paling diharapkan oleh mereka adalah dukungan dari pemerintah daerah dan juga para akademisi untuk terus mendorong dan juga berperan memajukan UMKM yang ada, karena memilki potensi yang cukup besar, dengan berbagai varian jenis olahan tape yang bisa diproduksi oleh warga candi Binangun hampir bisa dikatakan sudah memiliki brand sebagai makanan khas dan oleh-oleh. 


Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang untuk mempertajam teori-teori Manajemen UMKM dan Kewirausahaan yang di ampuh oleh Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si dan Prof. Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., M.Bus dalam memperkuat ekonomi negara melalui pemberdayaan UMKM.







Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Manejemen (PDIM) 2022 Universitas Negeri Malang kunjungi Omah Edukasi Tempe


Portal Sumbersuko | M. Dayat, S.PdI MM

 Untuk memperkuat penguasaan dan pengayaan mata kuliah Manajemen UMKM dan Kewirausahaan yang di ampu oleh Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si dan Prof. Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., M.Bus sekaligus untuk mendukung peran UMKM dalam memperkuat ekonomi negara, mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang melakukan kunjungan ke Kampung Tempe Parerejo Purwodadi Pasuruan tepatnya ke Omah Edukasi Tempe pada hari Jum’at tanggal 02 Desember 2022. Para mahasiswa banyak berdiskusi tentang banyak hal dengan para pengurus omah edukasi tempe dan juga para pengrajin di sana, mulai dari tata kelola usaha, manajemen produksi, sumber daya manusia, pemasaran, dan juga kendala dan tantangannya dengan mengembangkan usaha tempe di sana. Kegiatan ini juga didampingi oleh Dr. Madziatul Churiyah, S.Pd., MM, salah satu Dosen pengajar di PDIM Universitas Negeri Malang.


Saat ini ada 186 pengrajin tempe di Parerejo yang terdaftar sebagai anggota Omah Edukasi Tempe. Namun demikian tidak semuanya aktif, hanya beberapa pengrajin saja yang aktif untuk memperkenalkan kampung tempe Parerejo sebagai nilai keunggulan sentra tempe di kabupaten pasuruan. Dan hingga saat ini para pengrajin tempe masih menggunakan cara – cara konvensional dalam memasarkan hasil produknya yakni dengan menjual ke pasar-pasar di sekitar wilayah Malang - Pasuruan, dan beberapa ke tempat pusat oleh-oleh. Sebenarnya potensi dari produk tempe cukup besar untuk dikembangkan dan dijadikan sebagai sentra UMKM yang unggul dan berdaya saing tinggi karena hampir semua sisa bahan baku yang digunakan untuk produksi tempe tidak ada yang terbuang, semuanya masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam hal yang bernilai.  

M. Fatich dan M. Irfan selaku perintis dari Omah Edukasi Tempe menuturkan, berbagai inisiasi dan Inovasi terus dilakukan untuk memperkenalkan hasil produksi tempe Parerejo purwodadi  ke masyarakat luas bahkan dunia sebagai sentra UMKM yang mempunyai nilai keunggulan sekaligus untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sudah digeluti oleh sebagain besar masyarakat parerejo namun lagi-lagi banyak tantangan dan kendala yang dihadapinya, mulai dari bahan baku yang masih impor sampai keterbatasan sumberdaya manusia dan sumber pendanaan. Padahal potensi yang dimiliki cukup besar untuk dikembangkan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terutama dari pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu, mereka berharap bisa mendapatkan support dan dukungan dari berbagai pihak. Selain itu, para Mahasiswa PDIM juga mendapatkan kesempatan untuk mencicipi hasil tempe olahan para pengrajin Parerejo yang memiliki nilai-nilai keunggulan dibandingkan dengan produk olahan tempe daerah lain.

Sabtu, 15 Oktober 2022

REUNI AKBAR IKSAN NGALAH KE - 3

 




Portal Sumbersuko

Jalanan itu asri sudah banyak rumah rumah penduduk di kanan kiri dulu hanya sebuan tower kiri jalan selebihnya adalah tanaman bawang merah, ketela rambat dan jagung pagi hari jam 7 lebih sedikit sudah sampai di Kembang Kuning sebuah dusun dengan seribu kenangan berjuta kisah indah telah merengkuh jiwa jiwa ini sejak kecil jalan ini sekarang begitu ramai di sudut pertigaan itu dulunya hamparan sawah hijau nan luas sekarang berdiri komplek asrama-asrama menjulang tinggi ada sebuah bangunan masjid megah di tengah tengah asrama dengan ornamen ukiran-ukiran menunjukan ciri khas bangunan jawa, di pojok kiri ada satu kamar yang di khususkan untuk para panitia yang bermukim di sana agar bisa mempersiapkan segala sesuatunya pada saatnya nanti, namun siapa sangka rata rata tidak kukenal diantara mereka hanya sebagian kecil saja yang kukenal, isitirahat sebentar sambil lihat lihat taman disekitaran asrama rumput hijau dengan beberapa tanaman bunga ditengahnya membuatku kerasan ditempat ini saya tidak beranjak pergi sebelum saya mengamati betul semua fasilitasnya, seorang santri berjalan sendiri menuju ruang bangunan dibawah masjid sebuah handuk kecil diselempangkan dipundaknya tentu dia rupanya hendak mandi untuk aktivitas pagi ini, saya belum tahu apakah dia santri atau alumni yang akan menghadiri acara ini, saya sapa


“Assalamu’alikum ..?”

“Waalaikum salam..” dia menjawab dengan penuh santun dan ramah senyum di bibirnya menunjukkan keterbukaan atas kedatangan saya dia sudah mengira kalau saya bagian alumni pondok sini yang akan mengikuti reuni.


Taman kecil di pinggir jalan itu tertata begitu rapi sepuluh tahun yang lalu saya kesini tampak begitu banyak perubahan disana pohon palm berjajar di kiri jalan yang kulalui terasa begitu berbeda dari tempat tempat yang pernah aku jumpai  ramai tapi begitu asing bagiku tidak kenal siapa mereka apakah dia masih santri atau sudah alumni jangan jangan mereka warna desa ini, gumamku


Mungkin karena terpaut jauh lulusan lulusan alumni dari berbagai tahun angkatan hadir disana sehingga membuat aku lupa siapa mereka, kadang kita hanya saling memandang dan melempas senyum pertanda bahwa kita dulu pernah berteman lama meskipun kita lupa siapa mana dia, kita semua sering menjumpai peristiwa semacam itu dihari hari indah ini. Yang merasa sepuh dimudakan yang merasa muda disepuhkan, yang dulu pernah menjadi guru dianggap teman yang dulu menjadi teman di anggap guru begitulah hiruk pikuk pertemuan akbar berjumpa dengan ribuan orang yang pernah kita alami lima tahun sebelumnya. Segera setelah puas mengamati seluruh perkembangan pondokku dulu aku bergegas menuju lokasi acara


Pagi harinya sebelum kegiatan sebelum sesi Baiat Toriqoh beberapa alumni potensial sudah direkrut melalui jaringan orda iksan Ngalah wilayah masing masing untuk mengikuti kegiatan Halaqoh yang sudah dikonsep sedemikian rupa oleh para panitia, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan Iksan Ngalah diseluruh Indonesia dengan berpedoman pada 4 pilar kebangsaan ada bidang pemerintahan, bidang organisasi, bidang pendidikan dan bidang Ekonomi dll. Kebetulan kami dipilih dibidang Ekonomi dalam satu ruangan ketemu dengan teman teman lama dari jabar jateng.


“Gimana kabarnya Mas ?”... alhamdulillah sehat wal afiat

“Apa aktifitas dirumah saat ini?” .. tanyaku lagi sambil sedikit penasaran

“Saya sekarang buka counter HP jual beli HP .. Alhamdulillah sekarang sudah punya 3 cabang” .. “Alhamdulillah ... luar biasa!” jawabku.


Forum itu divisi Ekonomi begitu meriah karena terdiri dari beberapa angkat jadi banyak yang tidak saling mengenal hanya sebagian kecil saja, beberapa alumni lain juga mebentuk formasi masing masing dalam ruangan yang sudah ditentukan diruangan yang penuh hikmat canda tawa semua inspirasi keluar dalam dinding dinding imajinasi intlektualisme gagasan gagasan yang dulunya terpendam dilahirkan dan di aktualisasikan dalam kisah yang nyata, di acara pagi ini hanya menentukan nama lembaga serta jajaran pengurus mulai ketua sekretaris dan bendahara untuk 5 divisi, ini awal dari sebuah perubahan besar untuk para alumni kedepannya sesi ini diberi waktu 2 jam semua berjalan lancar, ruangan ini tempat kuliahku dulu tapi tidak pernah lulus ada saja kendala dan rintangan yang harus kuhadapi selama menimba ilmu sana gedung warna cat dan cendela tetap tidak begitu banyak perubahan coklat tua dinding coklat muda kacanya bening sebening embun pagi di cendela lantai 3 melihat sisi barat tampak begitu kelihatan jelas asrama asrama pondok, komplek kamar A7 diatas pintu gerbang menuju dalem sang guru komplek D persis di depan gerbang itu, D12 di kamar itu dulu berserakan sajak dan pantun yang pernah dibuat disusun rak kitab nomor 2 tidak pernah aku ambil selamanya kubiarkan saja agar bisa di baca adik adik kelas ketika istirahat sore hari atau malam hari aktivitas siang hari sepulang sekolah di komplek D cuci jubah Mbah Yai jubah kebesaran beliau yang selalu istiqomah warna putih itu kemudian dijemur didepan kamar sorenya sudah kering  malam hari dipakai Mbah Yai untuk sholat 5 waktu. sekarang komplek D dihuni oleh santri perempuan dahulu kala seluruh santri laki laki di pindah ke komplek E dan F di sebelah baratnya masjid Aminah dulu di pojok  sebelah baratnya gedung Madrasah Aliyah  disitu terdapat pondok gubuk 2 tahun aku pindah ke gubuk itu menjelang akhir akhir lulusan wushto, pondok gubuk seukuran kamar 3 x 4 meter panggung setinggi 50 cm, di lokasi itu ada sekitar 5 bangunan gubuk panggung rata rata santri yang bermukim di gubuk adalah paran santri abdi dalem masa masa mengalami peristiwa ini hampir tidak percaya tapi kami melakukannya, mungkin laku seperti ini sekarang sudah tidak ada lagi.


Teringat gubuk penuh kenangan ditahun 2000 itu awal mula pondok pesantren Ngalah sebagai mercusur dunia, berdiri Universitas Yudharta terpancar sinar sinar kemilau keemasan diufuk timur ditahun itu pondok ngalah satu satunya pesantren yang mampu beradaptasi dengan era globalisasi era millenium serta tantangan zaman yang semakin modern.


Di tahun itu tidak ada hp, sms, android, facebook, twitter, linkedin apalagi  whatsapp  jika ingin tahu kabar dengan si dia harus melalui surat atau simbol dan kode kode unik yang dilukis begitu indah dalam secarik kertas lalu diselipkan dalam lembaran apapun yang bisa menghantar isi hati ini dan balasannya pun harus menunggu berminggu minggu padahal jarak kita berdua hanya sebatas dinding pemisah... ah sudahlah lamunanku sudah liar terlalu jauh untuk dikenang kuberanjak pergi dari balik cendela menuju lantai 1 di gedung NKRI, isitrahat makan bersama teman yang dulu tidak pernah ketemu. Canda tawa lepas depan kampus.


Terasa berdebar hati ini sedikit menitikan air mata dengan pelan aku usap mataku dengan telapak tangan kanan ketika kerumunan orang-orang berjajar berseram loreng mengelilingi dan memagari jalannya ibu ibu berbaju putih di depan halaman Gedung NKRI, terpintas sedikit kelihatan di sela sela kerumunan orang itu adalah wajah beliau ibu Nyai Sa’adah, ternyata itu adalah rombongan keluarga dalem menuju gedung aula Pancasila untuk medampingi alumni dalam melakukan baiat toriqoh yang akan dipimpin Mbah Yai. Entah begitu spontan exsotik peristiwa siang itu kami hanya mengamati dari kejauhan terpancar getaran aura begitu tinggi halus damai, Sudah lama kami tidak pernah sowan ke Ibu Nyai sehingga membuat suasana hati begitu terharu ketika rombongan itu berjalan menuju lokasi, Ibu Nyai selalu menundukan kepala jika berjalan, sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kami yang sudah lupa dengan adab dan tata krama agung agar kita selalu untuk rendah hati, sabar dan penyejuk dalam setiap untaian kata dan kalimatnya, itu mengingatkan ahlak kita sewaktu mendapat pelajaran pelajaran ketika menimba ilmu di Pondok Ngalah, siang itu bakda duhur waktu kami sedang bercengkerama dengan teman teman duduk didepan taman gedung NKRI hal itu begitu sepontan dan tak pernah aku kira sebelumnya jika akan terjadi seperti itu. “Beliau itu satu satunya pemberi semangat Mbah Yai Soleh dalam segala aktifitasnya” gumam dalam hatiku. Hanya beberapa saat saja peritiwa itu terjadi begitu memukau.


Terpaut jauh dalam angan angan bagaimana dengan teman teman sealumni dan seangkatan denganku betapa bahagianya mereka sudah banyak bermukim disana mendirikan rumah disana mereka berkeluarga punya anak anak yang begitu bahagia membentuk keluarga kecil sakinah sejahtera selalu dekat dengan keluar dalem, mereka bisa bertemu Mbah Yai dan Mbah Nyai kapanpun jika mereka perlu, tapi semua itu bedaku, aku yang jauh disana hanya kirim fatikha untuk beberapa waktu bakda sholat agar rasa dan rahsa selalu tersambung kepada Mbah Yai, tidak cukup hanya sebatas baiat, seluruh adab dan tatakrama beliau harus kita tiru kita contoh dan kita terapkan dalam kehidupan sehari hari, tabir tabir cakrawala itu terbuka begitu lebar bagaimana sang guru telah memberikan sepenuh apa apa yang dibutuhkan semua santrinya, bahkan tanpa dimintapun sang guru akan selalu memberikan yang terbaik “Kamu harus menjadi yang lebih baik dari saya” – “Gedio Bunge tinimbang Pringe” kalimat itu selalu terniang dalam benakku “banyak banyak berbuatlah dari pada banyak bicara” di sela sela gelaran acara itu. Energi itu begitu kuat untuk selalu kita kenang rasanya pingin lagi mondok disana tapi bagaimana mungkin setidaknya rutinan malem senin selosoan atau maleman mungkin itu yang bisa menjadi jembatan semua alumni untuk bertemu sang guru, paling tidak nanti anak anak cucu kita bisa dimondokan lagi disini, tentunya dengan mengajak sanak saudara tetangga.


Hari sudah mulai sore orang orang berlalu lalang untuk menunaikan sholat asyar, mendung sedikit petang, semoga saja tidak hujan beberapa peserta dan panitia sudah mulai istirahat menjelang selepas maghrib peserta sudah memadati tenda roder begitu luas cukup menampung untuk 5000 alumni, benar benar pentas yang menajubkan kemlauan cahaya dan sinar warna warni silih berganti menghiasi langit langit malam tanpa purnama senja akan lama muncul ramai sekali malam ini malam yang tak pernah lekang oleh zaman akan selalu terkenang setiap sesi sesi acara inti dimalam ini dawuh Mbah Yai benar benar menyentuh kalbu sederhana memikat tidak pernah sedikitpun berubah dari dawuh dawuh sebelum, Mbah Yai sudah memaafkan apapun yang pernah dilakukan seluruh alumni santri, apa yang bisa kita berikan atas jasa jasa beliau terhadapkan kita, beliau yang telah mendidik kita, membesarkan kita, mengajari kita, kitab kitab yang kita baca, izajah dan amalan yang telah beliau berikan pada kita, menuntun kita kejalan yang benar jalan yang di ridhoi oleh Allah swt. Sungguh tak mampu dan tak tenilai hanya sebatas materi sumbangsih apapun yang kita berikan atas jasa beliau, kita diproses sedemikian rupa bertahun tahun disana untuk mejadi yang terbaik generasi yang mampu mengemban amanah menjadi suri tauladan bagi keluarga bagi masyarakat sekitar.


 Semakin larut malam


Keenaaangan beersaamamuuu, Seeelalu menggodakuuu, Saaa’at indah denganmuuu, Teerbayang di matakuuu

Keekasihkuu, aaku rinduuu.  Mesraaanya belaianmuuu. Keekasihku, aaku rinduuu. Hangaatnya peluukanmuuu

Di daalam dooaa akuu meemintaaa. Cinta kiiita satuu selamanyaaa

Di daalam dooaa akuu meemintaaa. Cinta kiiita satu selaamanya, selaaamaaanyaaaa


 Itu lirik lagu judul suara hati yang selalu kudendangkan pelan pelan saat Evitamala tampil malam itu, harapan saya agar dia mau menyanyikan lagu itu, mungkin suaraku kurang keras sehingga permintaanku kurang begitu di dengar padahal aku duduk kursi paling depan hingga teman dibelakangku dengan suara lantang  “Kereta Malam..!!!” hmm ..Ternyata suara temanku lebih didengar mengusulkan lagu Kereta Malam .. jadinya mbak Evi menyanyikan lagu Kereta Malam .. ya sudah kita menyimak dengan penuh kenangan, kenangan indah ini akan terulang lagi 5 tahun yang akan datang.. sampai jumpa.