Berikut
adalah tips dari Portal Sumbersuko,
Entah mengapa jari jari ini seakan akan ada yang menggerakkan demi membaca peristiwa alam semesta yang sempurna serta untuk keseimbangan alam semesta.
simaklah cerita di bawah ini sebuah
ilustrasi kisah motivasi untuk
mencoba memberikan inspirasi guna membangunkan semangat dan kreativitas dalam meraih
kesuksesan dalam semua aspek kepentingan, dan tentu lebih relevan pada
aspek bisnis.
Pertanyaan : Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul).
Bisakah anda melakukannya? Apa jawaban anda ?
a).
Tidak mungkin, itu mustahil
b).Gila
c). Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya
c). Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya
d).
Baiklah, saya akan coba
e).
Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah
jumlahnya)
Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk melihat apakah pilihan anda menunjukkan anda orang yang berjiwa sukses atau tidak ?
Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU
Ada
sebuah perusahaan “pembuat sisir” yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga
management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.
Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan … jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.
Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.
Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara. Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)
Pimpinan pewawancara memberi tugas :
“Sekarang
saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di
wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk
memberikan laporan setelah itu.”
Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.
Pimpinan
pewawancara bertanya pada Mr. A :
“Berapa
banyak yang sudah anda jual?”
Mr.
A menjawab: “Hanya SATU.”
Si pewawancara bertanya lagi : “Bagaimana caranya anda menjual?”
Mr.
A menjawab: ” Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir
pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan
seorang biksu muda – dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang
gatal.”
Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :
“Berapa
banyak yang sudah anda jual?”
Mr.
B menjawab : “SEPULUH buah.”
“Saya
pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya
acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam
wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar
mereka menunjukkan rasa hormat pada sang Buddha dgn merapikan rambut mereka.”
Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C :
“Bagaimana dengan anda?”
Mr.
C menjawab: “SERIBU buah!”
Si
pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si
pewawancara bertanya : “Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?”
Mr.
C menjawab:
“Saya
pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari,
saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian
saya berkata pada biksu pimpinan wihara, ‘Sifu, saya melihat banyak peziarah
yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka
itu akan lebih menggembirakan hati mereka.’ Saya bilang padanya bahwa saya
punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap
sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan
wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!”
MORAL DARI CERITA
Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :
1.
85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.
2.
SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.
Dengan
kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan
seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi.
Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi
masalah.
Dalai Lama biasa berkata :
“Jika
anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan
lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga
anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah.”
“Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegang teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh – dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan …. adalah hal yang akan mengubah hidup kita.”
Motivasi diri ,Referensi
sumber: myadhit.co.cc
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan di komentari yang sopan dan santun, komentar langsung muncul disini, pilih anonymous atau lainnya, oke