News Update!

Senin, 24 Juni 2019

MALAM PERPISAHAN MI AL-HIDAYAH SUMBERSUKO


Oleh ; M. Masyhudi Luthfi*


Sabtu malam, 22 Juni 2019. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah Sumbersuko yang berada di bawah naungan Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Al-Hidayah (YASPIA) mengadakan malam perpisahan dengan acara pengajian umum dalam rangka pelepasan siswa-siswi kelas VI tahun ajaran 2018/2019. Acara yang digelar di jalan desa depan sekolahan di Dusun Sumberingin Desa Sumbersuko itu menghadirkan Ibu Nyai Ifadhotul Khasanah  atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bu Nyai Manohara dari Rembang.

Rangkaian acara dimulai selepas Maghrib dengan menyajikan berbagai keterampilan siswa. Mulai dari Al-Banjari, pidato bahasa Arab, pidato bahasa Inggris, serta berbagai bentuk pementasan lainnya. Tampak beberapa undangan mulai dari perangkat desa yang dihadiri langsung Kepala Desa Sumbersuko, Bapak Supa’at Adnan, Jajaran Pengurus Yaspia mulai dari pembina, pengawas serta pengurus harian serta beberapa tokoh masyarakat. Hadir pula wali murid dan masyarakat umum memenuhi terop yang disediakan panitia sampai meluber ke teras Masjid A-Taufiq yang ada di sebelah MI Al-Hidayah.
Ba’da Isya’, acara dibuka secara resmi oleh Master of Ceremony (MC) Ibu Romiati, S.Pd.SD. salah satu guru MI Al-Hidayah dengan diawali pembacaan tartil Qur’an beserta artinya oleh dua siswi MI. Yang menarik, mengingat Bu Nyai Manohara juga ada acara ke Kedungcangkring setelah mengisi di MI Al-Hidayah, ceramahnya didahulukan. Sehingga sambutan-sambutan seremonial dilakukan pasca pengajian.
Bu Nyai Manohara menekankan pentingnya belajar ilmu agama. Beliau menjelaskan, boleh sekolah sampai ke luar negeri, tapi jangan lupa untuk diisi ilmu agama terlebih dahulu. Beliau bercerita, suatu hari ia melihat sebuah mobil berhenti di pinggir jalan, dan turunlah seorang pria tampan dari mobil itu. Dari tampilannya ia orang berpendidikan. Tapi apa yang dilakukan? Setelah turun dari mobil, ia buang air kecil di balik pohon dan setelah selesai langsung masuk mobil lagi dan dihanya dibersihkan di pohon tempat ia kencing. Artinya apa? Si Pria ini tidak mengerti najis, tidak tahu tata cara bersuci atau thaharah yang semua itu bisa dipelajari dalam ilmu agama.


Setelah Bu Nyai Manohara undur diri, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan prosesi wisuda. Sambutan pertama oleh Kepala Desa Sumbersuko yang sebenarnya beliau juga sudah mau pamit pulang, terpaksa balik lagi untuk memberi sambutan. Karena masih dalam suasana Idhul Fitri 1440 H beliau mohon maaf atas segala kesalahan dalam memimpin sebagai kepala desa, mengingat sebentar lagi masa jabatan beliau akan berakhir.
Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Ila’anah, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah MI Al-Hidayah dengan pemaparan beberapa siswa berprestasi. Beliau juga mewakili guru-guru dengan berat hati sebenarnya melepas anak-anak siswa kelas VI mengingat mereka adalah anak-anak didik yang ketika didaftarkan sebagai murid kelas I dulu masih belum bisa apa-apa, sekarang sudah mempunyai berbagai kemampuan baik membaca, menghitung, maupun berbahasa asing.
Sambutan terakhir diberikan kepada Ketua Yaspia, Bapak DR. Khumaidi, M.Si. Di awal sambutan, beliau menyapa seluruh pengurus Yaspia dengan menyebutkan namanya satu persatu sekaligus perkenalan kepada masyarakat. Lalu beliau memberi motivasi kepada adik-adik yang akan diwisuda untuk melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Beliau sendiri memberi contoh, bahwa beliau anaknya petani dan alumni MI Al-Hidayah tahun 1994, tapi bisa sekolah sampai Program Doktoral (S-3). ”Yang orang tuanya lulusan SMA, harus bisa menyekolahkan anaknya sampai S-1, yang lulusan S-1 harus bisa menyekolahkan sampai S-2, begitu seterusnya” tutur beliau.
Selesai sambutan, acara inti yaitu prosesi wisuda 26 siswa-siswi terdiri dari 14 siswa dan 12 siswi segera dilaksanakan. Dengan memakai seragam wisuda lengkap mulai dari baju toga beserta topinya yang mirip dipakai hakim di pengadilan. Di lehernya terpasang sleber atau kerah wisuda dari kain satin yang agak lebar.
Diawali dari siswa laki-laki, dengan langkah tegap mereka melaju satu persatu sesuai dengan nama yang dipanggil menuju pentas. Di atas pentas telah menunggu beberapa guru antara lain Ibu Nur Ayunin, S.Pd.I, Bapak Ismail, S.Pd.MI, Bapak Imam Ghozali, S.Pd.I beserta ibu kepala sekolah yang akan mewisuda dengan cara memindah tali yang menjuntai di sebelah kiri untuk dipindah ke sebelah kanan. Tidak ketinggalan pula, ibu kepala sekolah juga mengalungkan samir atau kalung wisuda lengkap dengan gordon(medali wisuda) yang biasanya tertulis nama sekolahnya.
Setelah prosesi itu, mereka mendapatkan map berbentuk tabung berisi ijazah yang diberikan oleh Ibu Nur Ayunin, S.Pd.I lalu setiap siswa menyalami guru-guru lain yang mendampingi dan mengambil barisan di belakang guru-guru di atas pentas tadi. Begitu seterusnya sampai seluruh siswa dan siswi selesai diwisuda semua.
Pasca prosesi wisuda, acara dilanjutkan dengan pemberian trophy kepada para siswa dan siswi yang berprestasi. Mulai dari siswa yang ranking 1, 2, dan 3 di kelas masing-masing, sampai siswa-siswi yang menjuarai lomba baik tingkat kecamatan maupun kabupaten. Mulai dari lomba tahfidz, lari marathon, lomba Bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Acara kemudian ditutup dengan do’a oleh H. Muhyiddin selaku Takmir Masjid At-Taufiq dan dilanjutkan dengan ramah tamah di salah satu ruangan kelas MI Al-Hidayah. Berbagai menu terhidang di atas meja, mulai dari sate, gule, gurami asam manis, dan berbagai menu pelengkap lainnya. Tak ketinggalan pula irisan semangka, jeruk, dan pisang hijau turut menemani di atas meja itu beserta es buah sebagai penutup.
Kita berharap dengan acara ini di samping ada tausyiah dari Bu Nyai Manohara yang berisi pentingnya ilmu agama, serta berbagai sambutan yang penuh dengan motivasi, juga sebagai rangsangan kepada para calon wali murid untuk mendaftarkan anaknya di MI Al-Hidayah karena prestasinya tidak kalah dengan sekolah-sekolah dasar lain. Sekaligus kelak melanjutkan jenjang yang lebih tinggi di SMP Islam Al-Hidayah yang juga berada di bawah naungan Yaspia dengan prestasi berbagai olimpiade yang pernah diikuti serta adanya ekstra kurikuler Drumband sehingga bisa disejajarkan dengan sekolah lanjutan tingkat pertama lainnya.
 *) Bendahara Yaspia





















0 comments:

Posting Komentar

Silahkan di komentari yang sopan dan santun, komentar langsung muncul disini, pilih anonymous atau lainnya, oke